Wajarkah AS Roma Menatap Scudetto Saat Ini?

AS Roma Pellegrini Serie A
Lorenzo Pellegrini rayakan gol ke gawang Salernitana. Foto: Chiesa di Totti.

Bertandang ke kota pelabuhan Salerno, ke Stadion Arechi, AS Roma berhasil bungkus keunggulan 4-0. Raihan itu membawa mereka ke posisi 3 di tabel klasemen sementara, dengan 6 poin dan selisih gol +6.

Walau skor menunjukkan keunggulan mencolok, klub promosi yang berperan selaku tuan rumah, Salernitana mampu menahan jebolnya serangan Serigala Ibukota di babak pertama. Jika pertandingan sepak bola berlangsung 45 menit saja, bolehlah mereka kantongi poin pertama Serie A dalam rentang 20 tahun ke belakang. Di babak kedua, Roma dapatkan momennya, diawali dari operan Matias Vina pada Pellegrini di sisi kiri pertahanan Salernitana.

Baca Juga: AC Milan vs Cagliari: Nama Giroud Bergema di San Siro

 “Pencarian gol pertama cukup sulit. Lawan bermain baik dan ini bukanlah pertandingan yang mudah. Beruntung di awal babak kedua kebuntuan kami terpecahkan. Dari situ, pertandingan berlangsung lebih terbuka.” gambar Lorenzo Pellegrini, kapten roma seperti dikutip Football Italia.

Bacaan Lainnya

Pellegrini mengungkapkan bila Mourinho ingin tim pertahankan level intensitas sepanjang pertandingan. Meski Salernitana perlihatkan resiliensi di babak pertama, Mou, dalam pandangan gelandang Italia itu, yakin tak ada yang mesti dikhawatirkan selama mereka tetap mengalirkan bola dengan cepat dan aktif mengeksplor ruang.

Atas dasar keyakinan itu pula, Tammy Abraham mampu buka rekening golnya dengan sumbang keunggulan ketiga Il Giallorossi.

Scudetto di Angan-Angan

Sang kapten belum mau omong banyak tentang Scudetto meski para fans mulai menyanyikan itu di tribun, di lini masa jejaring sosial atau forum virtual. Berbekal rekor tanding bagus dan lini depan tajam, membuat dahaga mereka terhadap kejayaan meronta-ronta. Terakhir AS Roma memuncaki Serie A di awal millenium, yakni musim 2000/01, zaman Fabio Capello dan Gabriel Batistuta.

“Kami berharap suatu hari nanti bisa mewujudkan impian ini. Ada terasa perbedaan di musim baru ini. Namun, kami akan menghadapi satu per satu pertandingan dengan perhatian penuh, siapapun lawannya.” pungkas Pellegrini.

Baca Juga: Lanjutan Serie A: Immobile Cetak Hattrick, Juventus Terjungkal

Jose Mourinho – Salernitana vs AS Roma. Foto: asroma.com

Pelatih Mourinho pun sadar bila waktu adalah kunci, satu variabel yang telah digaransi Dan Friedkin, Presiden Roma. Bagi pria Portugal, garansi itu bisa bermakna sebagai ketenangan untuk temukan takaran paling pas dan bangun spirit di dalam skuat.

Saat wartawan tanya peluang Scudetto Roma, ia sarankan agar sang wartawan datang pada Simone Inzaghi. Meski, ia sekaligus sadar bila peringkat 7 atau 8 di akhir musim nanti bisa buyarkan rasa tenang di benak pihak-pihak terlibat. Bila berkaca pada capaian musim lalu dan skuat yang tak jauh berbeda hari ini, tiga besar kiranya adalah suatu kemajuan.

Mou juga memuji performa Bryan Cristante yang mampu buat tim tetap berfungsi. Kedisiplinan gelandang Italia menjaga posisi, setia menemani duet bek tengah Gianluca Mancini dan Roger Ibanez, kala teman-temannya naik membuat keseimbangan tim terjaga. Apalagi ada Pellegrini dan Jordan Veretout yang turun bersamanya, dua gelandang yang cenderung menyerang. Tak pelak Mou ungkapkan terima kasih buat peran “tak terlihat” Cristante.

Rakaisa Langit
Facebook

***

Anda suka menulis tentang sepakbola, kirim tulisanmu ke AnalisBola.com dan baca ketentuannya di SINI.

Baca juga:  Udinese vs AS Roma 4-0: Skuad Jose Mourinho Hancur Lebur di Friuli

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *