AnalisBola.com – Manchester United baru saja menyingkirkan Liverpool dari ajang Piala FA Cup dengan thriller kejar-kejaran gol yang terjadi di Old Trafford senin dini hari WIB dengan hasil akhir 3-2 untuk dan berhasil melaju ke babak selanjutnya,
Ole Gunnar Solskjaer berhasil mengalahkan Liverpool untuk pertama kalinya dalam 5 pertemuan terakhir. Pada dasarnya memang secara gelar Ole belum mampu menambah koleksi trofi Manchester United. Namun, lebih dari itu Ole yang banyak diragukan banyak pihak berhasil menyita perhatian banyak mata terhadap dirinya.
Banter yang seringkali ditujukan kepada dirinya pun meredam akhir-akhir ini. Form yang ditunjukkan oleh timnya berhasil membungkam media yang seringkali menerka-nerka kapan dirinya akan dipecat sebagai pelatih Manchester United.
Baca juga: Solskjaer Mengklaim Kemajuan Manchester United Berkat Dukungan Klub
Beban yang diemban oleh Ole sangatlah berat pada saat dirinya ditunjuk menjadi pengganti Jose Mourinho 2018 lalu. Para fans memiliki harapan agar Manchester United bisa kembali kompetitif setidaknya di Liga Inggris. meski begitu pencapaian dirinya saat inipun datang tidak serta merta dilakukan dengan mudah.
2018 – 2019 Dirinya Diangkat Menjadi Caretaker
Hanya mampu finish di urutan ke 6 di liga Inggris dirinya mendapat perpanjangan kontrak dari klub. Penyebabnya karena hasil yang sebenarnya tidak terlalu baik yakni melakukan comeback di Paris di penyisihan liga Champions. Namun, tersisih di babak selanjutnya oleh Barcelona dan menutup musim dengan raihan nirgelar.
Di musim 2019 – 2020 Ole mulai melakukan perubahan besar besaran dimana dirinya mulai melepas “murid” yang dianggap tidak sesuai dengan sekolah dimana dirinya mengajar (Manchester United).
Ole mulai mengeluarkan beberapa pemain yang dianggap tidak cocok dengan kebiasaan atau filosofi Manchester United yakni sampai saat ini dirinya sudah melepas beberapa pemain seperti Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, Ashley Young, Ander Herrera, Chris Smalling, Antonio Valencia, Matteo Darmian dan juga beberapa pemain yang mulai disisihkan karena dianggap tidak sesuai dengan filosofi yang dimiliki oleh Manchester United seperti Marcos Rojo, Jesse Lingard, Phil Jones dan juga yang terbaru adalah Sergio Romero.
Baca juga: Piala FA, Man United vs Liverpool: MU Sedang Percaya Diri
Dan menggantinya dengan beberapa nama yang dibawa seperti Harry Maguire, Aaron wan Bissaka, Daniel James, Bruno Fernandes, Donny Van De Beek, Alex Telles, Edinson Cavani, Odion Ighalo dan beberapa pemain muda seperti Facundo Pelistri dan juga Amad Dialo.
Dari beberapa transfer di atas pun Ole terlihat lebih memilih untuk menyesuaikan bagaimana seharusnya Manchester United melakukan sebuah bisnis alih-alih memaksakan membawa Jadon Sancho dari Dortmund dengan harga selangit dirinya lebih memilih bersabar dan memaksimalkan pemain yang sudah tersedia.
Walaupun hingga saat ini masih ada yang meragukan Ole Gunnar Solskjaer dengan bagaimana taktik di dalam lapangan diterapkan. Dirinya membawa Manchester United ke arah yang seharusnya berbeda dengan pelatih sebelumnya setelah peninggalan sir Alex dimana Moyes, Van Gaal, hingga Jose Mourinho. Mereka membawa filosofi kepelatihannya masing-masing. Sementara Ole lebih memilih untuk menyesuaikan dirinya dengan filosofi yang dimiliki oleh klub dimana dirinya secara perlahan mengandalkan pemain-pemain akademi seperti Marcus Rashford, Scott Mctominay, Brandon Williams dan memanggil kembali Dean Henderson.
Baca juga: Piala FA: City Bakal Menang Mudah, MU Harus Berjibaku
Dan juga memanggil Darren Fletcher untuk menjadi pelatih tim utama di tim. Dari hal ini saja dapat diketahui bahwa dirinya membangun kembali Manchester united seperti yang seharusnya. tim seperti menyusun kembali puzzle yang dahulu sempat diubah dengan beberapa pelatih sebelumnya.
Ole pun membina pemain dengan cara berbeda. Dalam kasus Paul Pogba, ketika Mino Raiola mulai ikut campur dalam keberadaan timnya dirinya lebih mendiamkan agen Pogba dan melakukan pendekatan yang berbeda kepada Pogba. Akhirnya, dalam beberapa pertandingan terakhir Pogba menjadi pemain yang memiliki performa yang sangat baik.
Untuk ukuran “guru olahraga” dirinya adalah orang yang cerdik. Ia tidak hanya menerapkan taktik di lapangan namun ia mengurus tim secara menyeluruh. Hal ini membuat Manchester United berada di Puncak dengan raihan 40 poin sampai saat ini.
Bahkan Lampard yang dianggap memiliki taktik yang lebih baik dibandingkan dirinya per tanggal 26 Januari 2021 sudah disingkirkan oleh Chelsea karena hasil yang tidak sesuai dengan transfer yang sudah dilakukan.
Agaknya kita harus mulai menerima dimana tidak adalagi pelatih yang superior seperti zaman Wenger dan Ferguson, dimana para pemain terkesan takut terhadap pelatih. Ole Solskjaer adalah wajah baru dalam sepakbola modern dimana setiap pemain harus diberikan pendekatan yang berbeda dari zamannya dulu.
Gilang Nugraha
Instagram | Kompasiana