Inggris – Timo Werner merupakan striker anyar the blues Chelsea yang didatangkan pada awal musim 2020/2021. Striker berkebangsaan Jerman tersebut, dapat dikatakan adalah salah satu striker mumpuni di sepak bola modern. Kemampuannya tersebut ia tunjukkan saat membela RB Leipzig selama empat musim dengan torehan 78 gol dari 127 laga. Berkat gol-gol tersebut, hal itu membuat beberapa klub sepak bola kepincut menggaet Timo Werner, salah satunya The Reds Liverpool. Namun ia akhirnya pindah ke Chelsea.
Semenjak kedatangannya di Stamford Bridge, Timo Werner digadang-gadang akan jauh lebih sukses di klub sebelumnya. Pasalnya saat Chelsea masih dilatih oleh Frank Lampard, sang legenda Chelsea tersebut membuat perombakan yang cukup banyak dengan mendatangkan pemain anyar dan berkelas, mereka di antaranya, Ben Chilwell, Mendy, Thiago Shilva, Hakim Ziyech, Kai Havertz dan tentunya Timo Werner. Hal itu memang tak terlepas dengan kekuatan keuangan sang pemilik asal Russia, Roman Abramovich.
Meski telah bermain hingga menjelang akhir musim 2020/2021, penampilan sang striker banyak mendapat kritik. Salah satunya saat Chelsea ditahan imbang 1 -1 oleh Real Madrid, di leg pertama. Andai saja saat itu Werner dapat mudah menceploskan bola ke muka gawang, kemungkinan Chelsea akan memenangkan laga.
Namun tak sampai disitu, Timo Werner beberapa kali membuang peluang emas di laga lainnya, salah satunya kontra Everton dalam lanjutan Liga Premier Inggris (9/3) lalu. Dalam dua kali kesempatan langsung berhadapan dengan kiper, Werner tetap tak mampu mencetak gol, meski di akhir pertandingan, Chelsea tetap menang dengan skor 2-0 atas Everton
Chelsea Dihantui Striker Mumpuni
Sebelum kehadiran Timo Werner, Chelsea pernah memiliki penyerang kelas dunia lainnya, dialah Fernando Torres dan Andriy Shevchenko. Namun nahas kedua striker tersebut tak mampu mendongkel kreatifitas mencetak golnya dengan si biru. Padahal saat bersama Liverpool, Torres mampu mencetak 81 gol dari 142 pertandingan, sementara ia hanya mencetak 45 gol dari 172 laga bersama Chelsea.
Berbeda dengan Shevchenko, kedatangannya di musim 2007/2008 sangat disambut meriah oleh fans Chelsea dan berharap dapat memberikan banyak gelar untuk The Blues, namun apadaya, pemain asal Ukraina tersebut hanya bertahan tiga musim dan hanya mencetak 22 gol dari 77 penampilan. Hal itu terlihat sangat kontras ketika berseragam merah hitam (AC Milan).
Melawan Kutukan dan Kesempatan Membawa Dua Trofi Untuk Chelsea
Timo Werner memang menjadi proyeksi perubahan di kubu The Blues sejak musim 2020/2021 digelar. meski seluruh kompetisi sepak bola hampir selesai, kepelatihan Chelsea telah menglami dua kali perombakan, yaitu kepemipinan Frank Lampard yang kini digantikan Thomas Tuchel sejak Januari 2021 lalu.
Meski sejauh ini sang pemain baru bisa mencetak 12 gol dari 47 penampilan, namun perlahan Werner memberikan sumbangsih nyata. Salah satu saat timnya tampil di leg kedua melawan Real Madrid (6/5) lalu, pertandingan yang dimenangkan oleh Chelsea dengan skor 2-0, Werner turut menyunbang satu gol lewat proses sundulan, serta membawa Chelsea ke final Liga Champions.
Produktivitas gol Werner memang masih jauh dari angan angan fans Chelsea, namun di musim pertamanya, kontribusi Werner cukup menuai hasil. Hal itu ia buktikan dengan mengemas empat gol yang mungkin masih bisa bertambah, andai Werner mencetak gol di Final liga Champions melawan Manchester City (19/05) nanti. Serta dapat membawa Chelsea menjuarai piala FA melawan Leicester City, yang akan berlangsung pada 15 Mei 2021. Dengan begitu ini akan menjadi kesempatan emas untuk Timo Werner membuktikan diri, andai Chelsea dapat menggandakan trofi Liga Champions dan Piala FA.
Ihsan Fahmi
Twitter | Instagram
***
Ingin menjadi kontributor di AnalisBola.com, Silakan hubungi kami melalui email: analisbolacom@gmail.com