Timnas Inggris harus mengalami nasib tragis setelah terdegradasi ke liga B UEFA Nations League 2022 dimana mereka gagal meraih satupun kemenangan dalam enam laga di babak grup.
Tergabung dengan di grup C bersama dengan Jerman, Italia, dan Hungaria, Three Lions hanya mampu meraih tiga poin dari tiga hasil imbang dan tiga kekalahan.
Hasil ini membuat timnas Inggris harus finish di posisi dasar klasemen dan turun kasta ke liga B UEFA Nations League. Sesuai peraturan, tim yang menempati posisi juru kunci di klasemen akhir grup harus rela terdegradasi.
Hal yang lebih ironis adalah Three Lions hanya mampu mencetak 4 gol dan harus kebobolan 10 gol dari enam laga di grup C.
Padahal, timnas Inggris memiliki deretan pemain berkualitas seperti Kane, Sterling, Mount, Foden, Bellingham, Rice, Shaw, Trippier, Walker, Sancho, dan Stones.
Hasil buruk ini tentu saja sangat kontradiktif dengan penampilan mereka di Euro 2021 dimana deretan pemain yang disebutkan diatas membawa Three Lions melaju ke babak final untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Layaknya Inggris, timnas Portugal juga mengalami nasib tragis dengan gagal melangkah ke babak semifinal UEFA Nations League.
Kekalahan di kandang sendiri melawan timnas Spanyol dengan skor 0-1 pada laga terakhir grup A membuat Selecao gagal lolos ke babak empat besar.
Padahal, timnas Portugal sempat menduduki puncak klasemen sementara sebelum laga terakhir melawan timnas Spanyol. Sayangnya, mereka harus rela dikudeta di hadapan puluhan ribu supoternya sendiri.
Deretan pemain bintang di dalam skuad Selecao seperti Ronaldo, Bruno Fernandes, Bernardo Silva, Jota, Moutinho, Neves, dan Ruben Dias seperti gagal membawa timnas Portugal menjadi tim yang mengerikan layaknya Brazil, Argentina, dan Belanda.
Hasil buruk ini tentu saja membuat kedua pelatih dari masing-masing tim yaitu Gareth Southgate dan Fernando Santos dirumorkan akan segera dilengserkan.
Padahal, keduanya sempat menjadi pahlawan bagi masyarakat dari negara kelahiran mereka.
Southgate berhasil membawa timnas Inggris melangkah ke semifinal Piala Dunia 2018 dan final Euro 2021.
Sedangkan, Santos menciptakan sejarah fenomenal dengan mempersembahkan dua gelar juara untuk timnas Portugal yaitu Euro 2016 dan UEFA Nations League 2019.
Sayangnya, torehan dan cerita manis yang diraih keduanya seperti harus ternoda begitu saja di tahun ini. Southgate dan Santos segera dituntut mundur oleh mayoritas suporter dari masing-masing kedua negara.
Penerapan taktik yang monoton dan cenderung tidak ada perkembangan membuat kedua pelatih tersebut meraih banyak rentetan hasil mengecewakan.
Akibatnya, deretan pemain bintang dari kedua tim yang disebutkan diatas seperti tidak bisa mengeluarkan dan mengembangkan potensinya.
Jika tidak ada perubahan, Southgate dan Santos bisa kembali meraih hasil mengecewakan pada pergelaran Piala Dunia 2022 di Qatar yang akan berlangsung dua bulan lagi.
Christopher
Pemerhati & Penganalisis Taktik serta Filosofi Sepakbola