Hingar bingar partai puncak Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto-Portugal. Menandai berakhirnya kompetisi sepakbola domestik negara-negara di benua Eropa.
Chelsea yang tidak diunggulkan keluar sebagai peraih gelar Liga Champions 2021. Di final anak asuh Thomas Tuchel mengandaskan ambisi Manchester City.
Tiga hari sebelumnya Villareal dengan pelatihnya Unai Emery memenangi duel final Liga Europa melawan Manchester United. Setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal dan babak tambahan. Villareal menang 11-10 dalam adu tendangan penalti.
Baca juga: Menuju Euro 2020: Italia Bermimpi Sampai Wembley
Euforia merayakan kemenangan telah usai. Tim yang kalah pun sudah melupakan kekalahan yang menyakitkan. Sekarang seluruh pemain dari negara-negara Eropa sedang memandang dengan berbinar. Gelaran pesta Piala Eropa atau Euro 2020.
Kompetisi sepkbola antar negara-negara Eropa. Pertama kali diprakarsai oleh Henri Delaunay. Diselenggarakan kali pertama pada tahun 1960 di Perancis. Uni Soviet (sekarang Rusia) menjadi negara yang pertama kali meraih gelar juara.
Pada edisi terakhir Portugal meraih gelar juara pada penyelenggaraan Euro 2016. Siapakah jawara Euro 2020?
Gelaran sepakbola yang dilaksanakan 4 tahun sekali ini. Saat ini merupakan peringatan 60 tahun terselenggaranya Piala Eropa. Sedianya Piala Eropa akan dilangsungkan pada tahun 2020. Gegara pandemi covid-19 maka pelaksanaannya diundur setahun kemudian.
Baca juga: Tak Ada Sergio Ramos di Skuad Euro 2020 Spanyol
Euro 2020 akan berlngsung selama sebulan penuh mulai 12 Juni 2021. Pembukaan akan dilangsungkan di stadion Olimpico Roma, Italia. Tim Italia versus Turki akan menjadi laga pembuka.
Pertandingan final sebagai penutup Euro 2020 direncanakan di stadion Wembley, Inggris pada 12 Juli 2021 mendatang.
Penyelenggaraan Euro 2020 kali ini melibatkan 11 negara penyelenggara. Sebanyak 24 negara peserta dibagi dalam 6 grup. Masing-masing grup terdiri dari 4 negara Menggunakan fase grup. Juara dan runner up otomatis masuk babak 16 besar. Empat peserta lainnya diisi oleh peringkat 3 terbaik dengan sistem play off.
Nasionalisme dan gengsi antar negara jelas kentara pada Piala Eropa. Negara-negara dengan tradisi sepakbola saling menunjukkan eksistensinya. Jerman, Perancis, Italia dan Inggris sangat antusias menyambut Euro 2020.
Bahkan Portugal yang kompetisi di negaranya kurang bergaung. Tapi justru sebagai juara bertahan pun begitu serius mempersiapkan timnasnya.
Para pemain pun tak kalah semangatnya. Bermain di timnas menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pemain. Belum lagi Piala Eropa dipandang sebagai ajang unjuk kebolehan pemain. Talenta-talenta hebat akan menjadi incaran klub-klub kaya.
Hal yang unik pun bisa terjadi. Ketika bermain di klub seorang pemain terbiasa bersaing. Tapi di timnas mereka saling bahu membahu membela negaranya.
Lihatlah di tim negara Portugal. Bruno Fernandes (MU), Bernardo Silva (Man City) dan Diogo Jota (Chelsea) akan bekerja sama. Padahal di Liga Primer Inggris mereka adalah seteru.
Demikian pula halnya di timnas Inggris. Raheem Sterling dan Phil Foden (Manchester City) akan berkolaborasi bareng dengan pemain-pemain Manchester United (Marcus Rashford, Luke Shaw, Mason Greenwood dan Harry Maguire).
Ingat kan di babak semifinal Liga Champions Chelsea mengandaskan impian Real Madrid. Tapi sekarang N’Golo Kante dan Oliver Giroud akan kerja sama apik dengan Karim Benzema dan Raphael Varane di timnas Perancis
Begitulah jiwa sportivitas dan nasionalisme yang terlihat di lapangan pada gelaran Euro 2020. Semangat yang diimpikan oleh sang penggagas Piala Eropa. Henri Delaunay!
Mas Sam
Penonton yang suka mengulas bola