Erling Haaland menyuarakan optimisme masa depan sepeninggal Jadon Sancho dari Signal Iduna Park, markas Borussia Dortmund.
Penyerang muda sensasional tersebut barangkali merupakan orang yang dikhawatirkan bakal terdampak langsung dari ketiadaan Sancho, bergabung ke Manchester United pada jendela transfer ini.
Kecepatan mumpuni dan pengertian di antara dua pemain itu memang menyebalkan bagi lini belakang kubu lawan.
Coba tengok rekaman gol ketiga kala Dortmund pecundangi ‘Gladbach, yang tersuguh dalam skema serangan balik. Atau crossing presisi yang disambut lesakkan akrobatik ke jala rival sekota mereka, Schalke 04.
Baca juga: Mike Maignan: Donnarumma Luar Biasa Namun ini Waktunya Saya
Dalam 137 penampilan bersama Die Borussen, pemuda Inggris mampu bukukan 50 gol dan 64 assist. Lebih spesifik pada sumbangan assist untuk Haaland, setidaknya ada 7 kali dalam rentang semusim-setengah, waktu keduanya main bersama.
“Jadon dan saya punya pengertian yang bagus dalam menyerang. Ia pemain top dan, sedihnya, kini ia pergi. Namun, itulah sepakbola.” tutur Haaland kala dihubungi di kamp pramusim Dortmund, berdasarkan situs official Bundesliga.
“Saya masih memiliki dukungan dari pemain-pemain lain, yang dapat bermain sama baiknya. Bahkan lebih baik lagi. Masih butuh waktu untuk menjawab siapa pemain paling cocok yang pernah bermain bersama saya.”
Menilik catatan gol ujung tombak asal Norwegia, selain Sancho, ada sumbangsih Marco Reus, Gio Reyna, Thorgan Hazard, Raphael Guerreiro dan Julian Brandt dalam daftar pengumpannya. Begitu pula nama-nama di luar bagian serang seperti Manuel Akanji serta Emre Can.
Baca juga: Duo Swedia Bidikan Terkini Atalanta
Itu belum menyertakan potensi rekrutan anyar Donyell Malen, si serba bisa yang masuki musim kedua Jude Bellingham dan kemungkinan-kemungkinan rencana juru taktik Marco Rose musim depan.
Kepergian Sancho yang tinggalkan kenangan-kenangan menggembirakan rupanya juga membuka ruang untuk talenta lainnya. Dortmund rasanya tak akan pernah berhenti mengorbitkan bintang masa depan.
Musim depan bisa giliran Reyna, Malen, Ansgar Knauff atau Steffen Tigges yang hiasi headline pemberitaan, titel “Breakthrough Wonderkid of The Season”, dan berhalaman-halaman rumor transfer menuju Bayern Munchen, Manchester City atau Juventus.
Lalu, suatu ketika suara Haaland akan bergema lagi melalui mulut sosok lain, “Ia pemain top dan, sedihnya, kini ia pergi. Namun itulah sepakbola.” Seperti template baku. Seperti sejarah umat manusia.
Rakaisa Langit
Facebook
***
Ingin menjadi penulis di AnalisBola.com, Silakan hubungi kami melalui email: analisbolacom@gmail.com