Spanyol – Jika hanya ada satu orang yang percaya bahwa Kapal Selam Kuning dapat kangkangi Setan Merah di Gdansk, Polandia, kiranya itu adalah Emery. Yap, Unai Emery. Bukan sebatas karena ia penanggungjawab performa Villareal, melainkan berkat kekayaan pengalaman yang ia miliki dalam momen-momen krusial kompetisi ini.
Emery berhutang banyak pada Piala UEFA, dan Liga Europa, formatnya yang baru. Ia memang sudah punya nama sejak pimpin Bruno Saltor, Diego Alves, dan kawan-kawan di Almeria. Merepotkan kekuatan mapan di tanah Spanyol dengan budget tidak hampir seperlima dari brankas besi klub-klub itu. Namun, kiprahnya di kompetisi Europa strata dua ini merupakan sesuatu yang lain. Dan itu, ia akui betul dalam wawancaranya bersama ESPN.
“Kompetisi ini telah berkembang sedemikian rupa. Setelah selalu berada dalam bayang-bayang Liga Champions, sebagai ajang kelas dua, terimakasih pada Valencia, Sevilla, Arsenal dan Villareal, saya bisa menikmatinya. Tiga titel juara bersama Sevilla, final dengan Arsenal dan sekarang bersama Villareal. Seluruh pengalaman itu, pengalaman bermain di partai puncak, merupakan satu hal yang coba saya komunikasikan sekarang.”
Makna Liga Europa di Mata Emery
Bagi Emery, Liga Europa sudah bertransformasi sebagai sebuah kejuaraan. Ia dapat memompa semangat bersaing klub-klub macam Manchester United, Inter Milan dan Liverpool, sekaligus memberikan kesempatan unjuk gigi yang sama pada Eintracht Frankfurt, Middlesbrough dan, musim ini, Villareal.
“Dalam sebuah pertemuan di Nyon, Swiss, dimana para pelatih top ikut hadir, saya memberikan pembelaan pada Liga Europa. (Sebab) Ajang itu memberikan kebahagiaan pada banyak tim yang tak mampu menjuarai Liga Champions. Kami bersaing dengan sungguh-sungguh di sana dan berbagi kebahagiaan dengan para fans dalam setiap momen yang dijalani.”
Meski tidak pula menjadi kerdil, sebab di kesempatan lain, dimana sempat ia bercakap dengan Sir Alex Ferguson, Emery menuturkan ambisinya buat menangkan Liga Champions. Namun ia tak mau menafikan pentingnya Liga Europa sebagai sebuah ajang untuk mengukir cerita manis bagi tim-tim yang hanya miliki peluang tipis di panggung Europa. Kemampuan melengkapi skuad dengan pemain kelas satu tentu tidak murah. Ah, itu masalah yang lain.
Konklusi
Esok adalah final kelimanya di Liga Europa setelah tiga kali bersorak dan sekali menunduk. Pernah ia dijuluki prospek masa depan Entrenador Spanyol, jadi operator bintang-bintang nan gemerlap di Ibukota Prancis, jadi bahan candaan di London Utara karena “Good Ebening”-nya yang khas, hingga kini kembali ke tanah kelahiran. Malam nanti, Unai Emery bakal navigasikan Kapal Selam Kuning di panggung yang telah bentuk kredibilitasnya dalam lembar sejarah sepak bola Europa. Hati-hati Ole dan Setan Merah, Mister Liga Europa adalah lawanmu kali ini!
Rakaisa Langit
Facebook
***
Ingin menjadi penulis di AnalisBola.com, Silakan hubungi kami melalui email: analisbolacom@gmail.com