AnalisBola.com – Kemenangan itu tipis saja. 1-0. Gol dicetak striker yang datang dari bangku cadangan di perpanjangan waktu babak kedua, tepatnya menit 90+9. Terdengar seperti narasi sebuah tim yang diarsiteki Jose Mourinho? Ini memang perayaan bagi para pragmatis. Dan pasukan hijau, pendukung Palmeiras.
Laga final Copa Libertadores 2020 antara Santos kontra Palmeiras, yang diwarnai taruhan makan malam Neymar-Gabriel Jesus di timeline Twitter, memang berlangsung ketat.
Laga ini diwarnai dengan 7 kartu kuning, 1 kartu merah teracung dari saku sang pengadil lapangan hijau. Sepanas suhu Maracana, kedua tim asal São Paulo jalankan siasat demi trofi paling bergengsi seantero Amerika Latin.
Baca juga: Klub yang Dilatih Hernan Crespo Sukses Raih Gelar Copa Sudamericana 2020
Sadar jika sang lawan berencana melukai via serangan balik, Cuca – juru taktik Santos- turunkan Sandry ketimbang Lucas Braga. Mereka butuh pemain ekstra di lini tengah yang bakal cegah keterkejutan tidak menyenangkan.
Marinho dan Yeferson Soteldo kiranya bisa jadi amunisi untuk goyang pertahanan Palmeiras bersama Kaio Jorge yang jadi ujung tombak. Sayang, Dewi Fortuna enggan menaburi jalan mereka dengan bunga.
Justru masuknya Breno Lopes bagi Palmeiras yang kelak tebarkan kuning confetti perayaan. Ini merupakan respons pelatih Abel Fereira atas buntunya penyerangan yang telah dipercayakan pada Rony dan Luiz Adriano. Pun sekaligus menyikapi pergantian Santos, yang kobarkan hasrat main terbuka dengan masuknya Braga.
Menit-menit akhir laga besar memang vital dan kejam bagi mereka yang kehilangan konsentrasi meski sekejap. Begitu pula final Copa Libertadores edisi ini. Baru saja Cuca diusir dari pinggir lapangan karena dipandang mengulur waktu, berusaha mainkan tempo ke gerbang babak tambahan, Rony -si sayap lincah itu- kirimkan umpan regular ke tiang jauh yang disambar Breno tanpa mampu dibendung Para dan John Furtado ke pojok gawang. Dan itu menit 90+9! Lantas apa lagi? Duka Santos, Pesta Palmeiras!
Gelar ini adalah yang kedua dalam lemari trofi klub Hijau itu, setelah sebelumnya direngkuh ‘tuk pertama kali pada 1999. Momentum ini barangkali berharap mereka bawa hingga Final Copa do Brasil yang akan dihelat Maret dan Recopa Sudamericana, laga antara pemenang Copa Libertadores dan Sudamericana.
Rakaisa Langit
Facebook
***
Ingin menjadi kontributor di AnalisBola.com, Silakan hubungi kami melalui email: analisbolacom@gmail.com