Nasib Ironi Sang James Rodriguez

Nasib Ironi Sang James Rodriguez
James Rodriguez kala Menjalani Debutnya Bersama Olympiacos di Liga Yunani Melawan Tuan Rumah Aris (19/9/2022) (Sumber : california18.com)

James Rodriguez resmi bergabung ke klub raksasa Yunani, Olympiacos pada hari Kamis (15/9/2022) dengan status bebas transfer.

Sebelumnya, James Rodriguez bermain selama semusim untuk klub Qatar, Al-Rayyan sebelum akhirnya diputus kontrak pada tanggal 15 September 2022, hari yang sama ketika dia bergabung ke Olympiacos. Bersama Al-Rayyan, dirinya mencetak enam gol dari 16 pertadingan di semua kompetisi.

James Rodriguez sendiri juga bereuni dengan mantan rekan setimnya di Real Madrid, Marcelo yang juga bergabung ke Olympiacos dengan status bebas transfer.

Setelah bergabung, James memulai debutnya di liga Yunani bersama Olympiacos kala melawat ke markas Aris dimana dirinya menjadi starter sejak awal babak pertama dimulai.

Sayangnya, debut James tidak berakhir manis karena Olympiacos harus pulang tanpa meraih poin setelah menelan kekalahan dengan skor 1-2.

Penampilan James di laga ini juga cukup mengecewakan dimana dirinya harus ditarik keluar di menit ke-72 dan digantikan oleh pemain Olympiacos lainya, Aguibou Camara.

Alhasil, apa yang dialami James dalam empat musim terakhir segera menimbulkan “simpati” dari publik pencinta sepakbola yang cukup prihatin dengan nasib ironi yang kini dialami pemain timnas Kolombia tersebut.

Sekitar 10 hingga 12 tahun yang lalu, James Rodriguez adalah salah satu fenomena terbesar dalam dunia sepakbola.

Bergabung ke FC Porto pada tahun 2010 tampaknya membuka pintu bagi dirinya untuk menjadi salah satu calon gelandang terbaik di masa depan.

Selama tiga musim membela FC Porto, James Rodriguez berperan penting dalam membawa klub raksasa Portugal tersebut meraih kesuksesan.

Bersama FC Porto, James berhasil mencetak 32 gol dari total 107 penampilan di semua kompetisi. Selain itu, pemain kelahiran Cucumba di negeri Kolombia tersebut juga berperan dalam menyumbangkan enam trofi untuk FC Porto dimana salah satunya adalah gelar juara liga Europa musim 2010/11.

Baca juga:  Federasi Bola Islandia Diguncang Skandal Pelecehan Seksual

Puncak dari titik karirnya terjadi pada Piala Dunia 2014 yang dilaksanakan di Brazil, kala itu James menjadi aktor penting dibalik keberhasilan timnas Kolombia lolos ke babak perempat-final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah sebelum dikalahkan tuan rumah Brazil,

James yang saat itu masih berusia 23 tahun berhasil menjadi top skor Piala Dunia 2014 dengan mencetak enam gol. Hal yang fantastis adalah James berhasil mencetak gol di semua pertandingan mulai dari babak grup hingga babak perempat-final.

Penampilan gemilangnya di Piala Dunia membuat Real Madrid kemudian mendatangkanya dari AS Monaco dengan nilai transfer 63 juta Euro dan kontrak enam tahun.

Akan tetapi, karir James Rodriguez di Real Madrid tidak berjalan seperti yang diharapkan. Sempat tampil gemilang di musim pertamanya, James kemudian kesulitan untuk mendapatkan kepercayaan dari pelatih Real Madrid untuk dua musim selanjutnya yaitu Zinedine Zidane.

Zidane yang saat itu menggantikan Carlo Ancelotti, sosok pelatih yang mendatangkan James Rodriguez ke Real Madrid pada musim 2014/15 seringkali menempatkan James di bangku cadangan.

Zidane lebih mempercayai Isco, Modric, Casemiro, dan Kroos di barisan lini tengah Real Madrid. Akibatnya, James langsung dipinjamkan ke Bayern Munchen selama dua musim dari tahun 2017 hingga 2019.

Situasi James ketika kembali ke Real Madrid setelah masa peminjamanya di Bayern habis ternyata semakin bertambah parah untuk dirinya.

Pada musim 2019/20, James hanya diberi kesempatan bermain sebanyak 14 pertandingan di semua kompetisi oleh Zidane. Akibatnya, dia hanya mampu mencetak satu gol saja.

Musim tersebut juga menjadi yang terakhir bagi James di Real Madrid setelah kontraknya habis di tahun tersebut.

Selama empat musim di Real Madrid, James mencetak 37 gol dari total 125 penampilan di semua kompetisi. Meski demikian, dirinya patut berbangga diri karena berhasil meraih dua gelar juara liga Champions secara beruntun pada musim 2015/16 dan 2016/17.

Baca juga:  Robert Lewan(gold)ski, Peraih Sepatu Emas 2020/21

Setelah itu, James langsung mengalami penurunan karir dengan bermain di Everton, Al-Rayyan, dan terakhir adalah Olympiacos yang menjadi pelabuhan terbarunya kini.

Apa yang dialami James tentu saja menjadi sesuatu yang cukup ironi bagi seorang pemain yang sempat digadang-gadang akan menjadi gelandang sehebat Kaka ataupun Sneijder.

Namun, inilah jalan hidup yang harus dijalani oleh dirinya dan setidaknya dia terus berjuang untuk kelanjutan karirnya.

Christopher
Pemerhati & Penganalisis Taktik serta Filosofi Sepakbola

Anda suka menulis tentang sepakbola, kirim tulisanmu ke AnalisBola.com dan baca ketentuannya di SINI.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *