Kasus penggunaan doping oleh para atlet profesional mungkin akan selalu menjadi bahan yang menarik untuk diperbincangkan dalam dunia olahraga. Pasalnya, hingga saat ini masih kerap muncul berita yang mengabarkan adanya atlet profesional yang dikeluarkan dalam sebuah kompetisi profesional karena terbukti melakukan tindak kecurangan berupa penggunaan doping.
Lalu, apa sebenarnya pengertian doping itu? Mengapa sebagian besar organisasi induk olahraga dunia membuat peraturan mengenai larangan penggunaan doping bagi seorang atlet profesional yang masih kompetitif ? Mari kita bahas secara lengkap melalui artikel ini!
Apa Itu Doping?
Dalam dunia olahraga, doping diartikan sebagai jenis obat yang digunakan untuk meningkatkan kinerja (performance enhancements drugs/PED) seorang atlet. Pada umumnya, jenis doping yang digunakan oleh para atlet olahraga adalah doping dengan jenis zat androgenik
Dengan menggunakan doping dengan wujud androgenik, nyatanya memang dapat mempercepat kinerja dan pembangunan otot tubuh seorang atlet. Sehingga, pada atlet akan dapat tampil dengan maksimal karena dalam kondisi fisik yang tetap prima meskipun telah mengikuti turnamen profesional yang melelahkan.
Bukan hanya berkaitan dengan penampilan, penggunaan doping juga dapat membantu proses recovery seorang atlet menjadi lebih cepat. Sehingga, dengan padatnya jadwal kompetisi, fisik dan mental yang prima tetap dapat mereka miliki.
Kenapa Doping Dilarang Untuk Digunakan?
Jika dengan menggunakan doping dapat berdampak positif karena dapat membantu dalam meningkatkan penampilan dan juga mempercepat proses recovery, namun justru kenapa doping sangat dilarang untuk digunakan oleh seorang atlet profesional?
Berikut ini adalah beberapa alasan yang menjadi landasan kenapa penggunaan doping sangat dilarang dalam dunia olahraga:
1.Alasan Kesehatan
Seperti halnya narkotika yang akan membawa dampak buruk bagi kesehatan para penggunanya, penggunaan doping nyatanya juga akan berpeluang besar menimbulkan efek samping yang akan memperburuk kondisi kesehatan seorang atlet. Berikut ini adalah dampak negatif dari penggunaan doping bagi seorang atlet menurut American Medical Society for Sport Medicine :
- Kardiovaskular : Menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi dan serangan jantung sehingga sangat memungkinkan terjadinya kematian mendadak.
- Merusak sistem saraf pusat : Timbulnya depresi, kecemasan yang berlebihan, sulit tidur, stoke, dan keinginan untuk bunuh diri.
- Mengganggu sistem pernapasan : Menyebabkan terjadinya mimisan dan sinusitis.
- Hormonal : Payudara menjadi membesar(Ginekomastia), infertilitas, memicu tumbuhnya kanker, dan menghilangkan gairah seks.
2.Menghilangkan nilai kesetaraan para atlet
Alasan selanjutnya yang menjadikan penggunaan doping merupakan sebuah perbuatan yang sangat dilarang dalam dunia olahraga adalah menghilangkan nilai kesetaraan bagi para atlet. Karena pasti tidak semua atlet yang berlaga di sebuah kompetisi, akan menggunakan doping.
Dengan adanya penggunaan doping yang dilakukan oleh seorang atlet ketika mengikuti sebuah kompetisi, secara tidak langsung hal itu merupakan sebuah tindakan yang mencederai kekompetitifan dari turnamen tersebut, karena bagi atlet pengguna akan mendapatkan laba yang sangat signifikan. Perebutan juara juga akan terasa menjadi tidak adil dan murni.
Jenis Doping Yang Dilarang
Menurut berbagai sumber yang membahas tentang penggunaan doping sebagai zat yang terlarang untuk digunakan dalam dunia olahraga, berikut ini ada jenis-jenis doping yang dilarang, namun sudah banyak digunakan hingga saat ini :
1.Eritropoetin (EPO)
Sebenarnya, Eritropoetin (EPO) merupakan sebuah zat yang dapat diproduksi secara alami oleh tubuh melalui ginjal dan akan dilepaskan menuju sumsum tulang belakang, guna merangsang produksi sel darah merah dalam tubuh.
Dengan melakukan penyuntikan Eritropoetin (EPO) tambahan, rangsangan yang diberikan untuk memproduksi sel darah merah dalam tubuh akan terjadi lebih cepat dan banyak, sehingga seacar langsung akan meningkatkan kapasitas aerobik dari penggunanya.
2.CERA
CERA(Continuous Erythropoiesis Receptor Activator) merupakan jenis zat yang hampir sama dengan EPO, karena CERA merupakan generasi bentuk ketiga dari EPO. Meskipun masih merupakan satu jenis, CERA membutuhkan injeksi yang lebih sporadis, karena memiliki saat paruh yang lebih usang dibandingkan dengan EPO.
Pada umumnya, para atlet memilih doping jenis ini untuk meningkatkan kapasitas pembawa oksigen yang akan berpengaruh dalam peningkatan daya tahan tubuh. CERA ini juga banyak difungsikan sebagai doping untuk mempercepat proses recovery seorang atlet ketika mengikuti kompetisi dengan jadwal yang padat.
3.Anabolic steroid
Anabolic steroid sebetulnya merupakan sebuah zat yang memiliki fungsi yang hampir mirip dengan hormon testosteron yang diproduksi oleh testis seorang pria, dan juga pada ovarium perempuan dalam taraf yang jauh lebih rendah.
Bagi seorang atlet, penggunaan doping Anabolic steroid bertujuan untuk menaikan kadar darah yang terdapat pada otot, sehingga otot akan menjadi lebih besar dan kuat. Bukan hanya itu, Anabolic steroid tenyata juga memilki fungsi yang hampir sama dengan CERA, yaitu sangat ampuh untuk dijadikan doping ketika ingin mempercepat proses recovery tubuh.
Baca Juga : Olahraga Yang Membuat Perut Six pack
4.Diuretik
Pada umumnya, para atlet yang menggunakan doping Diuretik, mereka ingin membuat penyamaran dalam mencegah deteksi zat doping lainnya yang mereka konsumsi sebelumnya. Diuretik juga menjadi salah satu doping yang ampuh bagi para atlet yang ingin menurunkan berat badan yang signifikan.
5.Insulin
Bagi para atlet yang menggunakan doping Insulin, biasanya mereka ingin meningkatkan daya tahan tubuh secara maksimal. Hal ini dikarenakan, Insulin merupakan doping yang sangat ampuh untuk meningkatkan penyerapan glukosa ke dalam otot serta membantu pembentukan serta penyimpanan glikogen otot.
Itulah penjelasan mengenai alasan mengapa penggunaan doping sangat dilarang dalam dunia olahraga. Semoga informasi berikut dapat menjadi dapat bermanfaat untuk meningkatkan ilmu pengetahuanmu tentang dunia olahraga. Terimakasih telah membaca….