Menang Atas Swansea, Manchester City Masih di Jalur Sapu Bersih

Manchester City
Swansea vs Manchester City. (Foto: Acefootball.com)

AnalisBola.com – Manchester City menasbihkan kemenangan ke-19 dari 22 pertandingan yang terlalui di semua ajang. Teranyar anak asuh Pep Guardiola mempecundangi Swansea pada babak ke-5 Piala FA sekaligus menjaga kans sapu bersih trofi musim ini.

Rentetan kemenangan ini jadi rekor tersendiri dalam karier melatih sang manajer Spanyol dan The Citizen yang bertengger sebagai pemilik kemenangan beruntung terbanyak menggeser Preston (1982) serta Arsenal (1987) yang mampu bukukan angka 14.

City membuka keunggulan melalui kaki bek kawakan Inggris Kyle Walker. Berniat ciptakan peluang bagi Ferran Torres, umpan silang mendatarnya justru seketika mengubah skor kacamata di menit 30. Walker, yang punya highlight berisi gol tendangan volley, seolah tak menyangka dan salah tingkah ketika Bernardo Silva menyelamati aksinya.

Baca juga: Menemukan 2 Alasan di Balik Kekalahan Liverpool dari Manchester City

Bacaan Lainnya

Kendati begitu, ia juga tidak malu-malu mengakui peranan hoki di sana. “Itu memang sebuah umpan tapi, begini, tim layak mendapatkan sedikit keberuntungan karena gaya bermain yang kami mainkan. Kali ini giliran keberuntungan saya berbuah angka.” ujar Walker setelah partai selesai.

Mereka lantas gandakan kedudukan ketika babak kedua baru berjalan dua menit. Kapten City malam itu, Raheem Sterling mendapat terobosan di kanan kotak penalti Swansea dengan nyaman. Tanpa buru-buru, ia kontrol si kulit bundar sebelum perdaya Freedie Woodman, penjaga gawang Tim Angsa.

Baca juga: Liverpool vs Manchester City 1-4: City Kokoh di Puncak Klasemen

Baca juga:  Manchester City (Pasti) Juara Liga Inggris

Perempat final seolah kian pasti dengan aksi Gabriel Jesus. Penyerang Brasil gasak bola tepat di mulut gawang, setelah putar badan. Sinyal yang disambut gembira Pep di pinggir lapangan setelah beberapa pekan main dengan skema striker siluman, buntut ketiadaan penyerang tengah yang fit.

Menyambut fase-fase kritis khas penghujung musim, kembali moncernya performa Gabriel Jesus bisa jadi merupakan salah satu dambaan manajer plontos itu.Swansea sempat hidupkan kembali laga dengan aksi Morgan Whittaker, debutan berusia 20 tahun, pada menit 77. Sepakan rendah ke sisi kiri gawang akhirnya getarkan jala Zack Steffens yang telat merespons.

Baca juga: Liverpool vs Manchester City 1-4: Bukan Hanya Tentang Alisson dan Salah

“Begitu naif cara kami mengawali babak kedua, terutama gol yang kami berikan, dan setelah itu kita semua tahu pertandingan akan sulit dimenangkan.” pandang Steve Cooper, pelatih klub asal Wales.

Praktis, semua berjalan sempurna bagi tim asal Manchester jika saja gelandang petarung, Rodri urung cedera setelah beradu dengan Yan Dhanda. Tetapi, rasanya akan terlalu serakah bila penggemar tim biru langit mengeluh soal itu di tengah kebangkitan senyap yang mereka torehkan pada musim yang mereka awali dengan buruk dalam rentang waktu 10 tahun terakhir.

Rakaisa Langit
Facebook

***
Ingin menjadi penulis di AnalisBola.com, Silakan hubungi kami melalui email: analisbolacom@gmail.com

Anda suka menulis tentang sepakbola, kirim tulisanmu ke AnalisBola.com dan baca ketentuannya di SINI.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *