Inggris – Bermain di kandang sendiri stadion Old Trafford Manchester United kalah dua kali secara beruntun. Ada apa skuad MU?
Alasan yang disampaikan pelatih Ole Gunnar Solskjaer adalah padatnya jadwal bertanding Setan Merah pekan ini. Para pemain mengalami kelelahan. Hanya masalah kebugaran saja. Benarkah?
Baca juga: Final Liga Europa 2021, Manchester United Tantang Villareal
Ketika menjamu Aston Villa The Red Devils kalah 1-2. Aston Villa sudah membobol gawang Manchester United pada menit 10. Lima menit kemudian MU menyamakan kedudukan melalui gol Mason Greenwood. Gol kemenangan Aston Villa diciptakan oleh Soyuncu pada menit ke-66.
Sementara kekalahan dari Liverpool lebih telak lagi. MU dipermalukan dengan skor 2-4. Sempat unggul terlebih dahulu memalui gol Bruno Fernandes (10′). Tapi kemudian disamakan oleh Diego Jota (34′). Bahkan disalip oleh gol Firmino pada masa injury time.
Baca juga: Roy Carroll, 43 Tahun, Kembali Turun di Liga Irlandia
Memasuki babak kedua Liverpool memperbesar keunggulan lewat gol kedua Firmino (47′). Menit 68 Marcus Rashford dapat memperkecil ketinggalan dengan gol yang dicetaknya. Mohammed Salah menutup kemenangan The Reds dengan lesakan golnya pada menit ke-90.
Skuad MU dalam Bahaya
Pada saat melawan Aston Villa Ole Gunnar Solskjaer memang menurunkan pemain lapis kedua. Hanya memainkan pemain kunci David de Gea. Keputusan Solskjaer diambil untuk memberikan kebugaran bagi pemainnya. Mengingat jadwal padatnya MU.
Akan tetapi ketika menjamu Liverpool bisa dibilang Manchester United turun full team. Kenapa kalah? Sepertinya ada yang tidak beres dalam tim Setan Merah. Skuad MU dalam bahaya.
Mungkinkah Manchester United grogi menghadapi babak final Liga Europa? The Red Devils merasa gentar melawan Villareal? Bukankah MU tim besar dan tangguh?
Barangkali ini masalah mental para pemain saja. Sudah lama Manchester United tidak bisa berbicara di kancah kompetisi Eropa. Maka ketika sekarang maju ke final Liga Europa ada perasaan takut tetapi sangat berharap meraih gelar.
Yang harus dilakukan oleh pelatih Solskjaer adalah memompa semangat para pemain. Sekaranglah waktunya mereka menunjukkan keperkasaan Setan Merah untuk meraih kembali kejayaannya. Sanggupkah?
Mas Sam
Penonton yang suka mengulas bola