Liverpool Mulai Bangkit?

Klopp dan Salah
Klopp dan Salah (Foto: AFP/Miguel Medina)

AnalisBola.com – Hasil melawan Manchester United di Piala FA Minggu (24/1), atau Senin dini hari di Indonesia, memang negatif. Liverpool kalah dengan skor 3-2 dan tersingkir dari Piala FA padahal unggul lebih dulu dengan gol Mohamed Salah di menit ke-18.

Tertinggal 0-1, Manchester lagi-lagi mengkilapkan merknya sebagai raja comeback setelah gol Grenwood (26’) dan Rashford (48’) membalikkan keunggulan bagi United. Salah sempat menyamakan keudukan pada menit 58 namun Bruno Fernandes memastikan kemenangan United melalui tendangan bebas di menit 78.

Baca juga: Tendangan Bebas Bruno Fernandes Kunci kemenangan Manchester United atas Liverpool

Sepanjang era Premier League, United telah mencatat 95 comeback. Menurut OptaJoe, angka itu adalah catatan terbanyak klub Preimer League sepanjang masa.

Bacaan Lainnya

Cuplikan Pertandingan Manchester United vs Liverpool

Masalah di Belakang

Para fans tentu kecewa dengan hasil yang dibawa pulang Liverpool dari Old Trafford tersebut. Hasil ini menambah statistik buruk Liverpool denngan kalah di tiga pertandingan terakhir di semua ajang. Di kompetisi liga sendiri, Liverpool sudah tidak pernah menang dalam lima pertandingan terakhir dan hanya mencetak satu gol!

Padahal masalah terbesar Liverpool saat ini adalah lini belakang. Sepeninggal van Dijk dan Gomez yang cedera panjang, lini belakang Liverpool kekurangan bek tengah. Joel Matip malah sempat cedera pada bulan Desember lalu.

Baca juga:  Preview Chelsea vs Burnley: Pembuktian Thomas Tuchel

Baca juga: Man United vs Liverpool: Peluang Setan Merah Putus Rekor Buruk

Dampaknya, Liverpool harus mengandalkan Henderson dan Fabinho di jantung pertahanan sesperti saat kontra Southampton (5/1) dan Man United (17/1). Kedua pemain tersebut sebenarnya Defensive Midfielder andalan Klopp di lapangan tengah.

Di beberapa pertandingan lain, Klopp memasangkan Fabinho dengan pemain muda Rhys Williams atau Nathanael Phillips. Meski begitu, skor-skor Liverpool tidak menunjukkan mereka terlalu kewalahan di pertahanan. Lawan masih kesulitan menembus pertahanan Liverpool.

Sejak Desember, sebelum kalah 3-2 dari Man United, Liverpool hanya kebobolan tujuh gol. Lima dari dua belas pertandingan selama Desember-Januari berakhir dengan clean sheet sementara sisanya, lawan hanya bisa memasukkan satu gol.

Krisis di Depan

Masalah Liverpool dalam lima pertandingan liga terakhir plus satu gim saat tersingkir di Piala FA justru muncul di barisan depan. Liverpool hanya sekali menjebol gawang lawan, yakni ke gawang West Bromwich (27/12) sementara empat gim lainnya nirgol. Padahal trio penyerang andalan, Mane, Salah, dan Firmino hampir selalu turun.

Baca juga: Setan Merah dan Liverpool Adu Gengsi di Ajang Piala FA

Memang dalam sepakbola, kenihilan gol tidak serta merta menjadi tanggung jawab penyerang. Kreatifitas lini tengah sangat mempengaruhi peluang yang didapatkan para penyerang. Kemampuan pemain belakang dan kiper sekali pun berperan besar dalam membangun serangan.

Benar kata Henderson kepada awak media bahwa ini adalah masalah tim, bukan masalah penyerang LIverpool. Manchester City belakangan sering bermain tanpa striker murni toh tetap mencetak gol dan menang.

Liverpool Bangkit?

Namun demikian, pertandingan tadi pagi menunjukkan tanda-tanda kebangkitan Liverpool. Kran gol Liverpool mulai terbuka. Salah mencetak sekaligus dua gol setelah kesulitan dalam lima pertandingan di liga.

Baca juga:  Jesse Lingard, Pemain Muda Berbakat Spesialis Pemain Pinjaman

Kebuntuan barisan depan Liverpool tampaknya mulai mencair dalam pertandingan melawan Man United. Gol-gol khas Liverpool di eranya Salah sudah tercipta. Kerjasama bola-bola bawah, pergerakan dan sentuhan akhir yang dalam beberapa laga sebelumnya kurang menemui keberuntungannya.

Dalam pertandingan di Old Trafford itu, shot on target Liverpool kembali mencapai enam. Bandingkan dengan pertemuan sebelumnya di Anfield, Liverpool hanya mampu menembak tiga kali tepat ke gawang. Saat menghadapi Southampton malah hanya mampu sekali.

Membangun serangan dan menekan memang bukan masalah bagi Liverpool. Hal ini bisa dilihat dari statistik penguasaan bola, operan, tembakan dan tendangan penjuru. Tetapi tembakan ke gawang dan penyelesaian akhirlah yang tampaknya jadi masalah akhir-akhir ini. Tak heran jika Klopp gusar dengan taktik bertahan lawan-lawannya.

Walaupun sepakbola modern lebih mengandalkan data statistik tetapi faktor keberuntungan masih punya andil yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Dari sisi ini, sepertinya Liverpool, khususnya Salah, mulai menemukan hari-hari baiknya.

Pada sisi lain, “kebangkitan” ini justru bisa menjadi kekhawatiran, jika Liverpool masih sangat tergantung pada Salah. Klopp harus segera menemukan cara terbaik untuk memberdayakan pemain-pemain tengahnya, termasuk para pelapis, untuk bisa mencetak skor demi skor jika ingin tetap bersaing dalam perebutan trofi musim ini.

Bergman Siahaan
Facebook | Instagram

Insan sepakbola, pengamat sosial, praktisi seni visual dan pemerintahan.

Anda suka menulis tentang sepakbola, kirim tulisanmu ke AnalisBola.com dan baca ketentuannya di SINI.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *