- Skor Akhir 1-3. Pencetak gol: Filippo Bandinelli (Empoli) – Sergej Milinkovic Savic, Manuel Lazzari & penalti Ciro Immobile (Lazio).
- Milinkovic Savic main fantastis. Sumbang 1 assist dan 1 gol. Nampak siap jadi kreator Lazio periode Sarri.
- Empoli berikan perlawanan spartan. Dua peluang hantam tiang dan mistar, satu terhalang badan Luiz Felipe di garis gawang.
Lazio buka musim dengan tiga poin, hasil dari lawatan ke stadion Carlo Castellani, markas Empoli. Elang Roma masih cari keseimbangan dalam permainan mereka. Terutama dalam transisi menyerang-bertahan. Lini serang tunjukkan efektivitas gerak tanpa bola dari sayap, melengkapi kegeniusan Sergej Milinkovic-Savic selaku konduktor serangan.
Baca Juga: Pedro Menyeberang ke S.S. Lazio
Pada pekan pertama ini, ada perubahan personil yang turun merumput. Pemain andalan periode sebelumnya, Luis Alberto turun sebagai pengganti. Joaquin Correa hanya jadi penonton, di bench pun tidak. Pedro Rodriguez dan Filipe Anderson yang baru gabung dari AS Roma – West Ham langsung isi pos sayap. Pepe Reina adalah kiper pertama, Thomas Strakosha menepi di bangku cadangan. Kwartet lini belakang ganti sistem tiga bek, tiga pemain depan alih-alih dua. Belum sempurna, namun Sarri telah mulai revolusi itu.
Ia melihat timnya main berbahaya di dua puluh menit pertama. Tunjukkan animo tinggi dalam menyerang dan kewalahan kala serangan balik datang. Pada gol pertama, misalnya. Kehilangan bola di daerah Empoli, mereka langsung tercekik melalui dua operan saja hingga Filippo Bandinelli leluasa kontrol si kulit bundar sebelum pilih bidang tak terjangkau di gawang Reina.
Itu pula yang terjadi beberapa waktu setelahnya kala skor telah 1-1. Serangan balik, kalah jumlah pemain sebab personil tengah terlambat turun membantu, daerah pertahanan terbuka dan Bandinelli. Yang beda tendangannya kali ini cium tiang kiri gawang Reina. Sang Elang selamat.
Baca Juga: Sarrissimo Comeback di Serie A 2021/22
Sarri akui jika kekuatan timnya terletak pada zona serang. Meski gagap dalam bertahan tak bisa diacuhkan begitu saja bila mau penuhi target 4 besar. Sisi kanan yang diisi Manuel Lazarri masih harus beradaptasi dalam disiplin bertahan, mengingat ia sebetulnya adalah gelandang sayap. Tusukannya buahkan keunggulan Lazio di menit 31, namun ketidakhadirannya pada menit 4 juga bikin Lazio tertinggal.
Pelatih 62 tahun tersebut optimis bila skuad yang ia pimpin punya kesempatan untuk berkembang, apalagi belum capai 3 bulan usia kebersamaan mereka.
Rakaisa Langit
Facebook
***