Elang Roma menang 3-1 setelah sempat tertinggal dari Ular Hitam Milan. Tim tamu meninggalkan lapangan dengan rasa kecut di lidah, setelah pada kronologi gol kedua, Lazio mengacuhkan Federico Dimarco yang terkulai di lapangan. Sedang Lazio kehilangan seorang pemainnya akibat kejutan yang disalah artikan.
Ini adalah reuni spesial Inzaghi, pelatih Inter, setelah 20 tahun pengabdiannya sebagai pemain dan pelatih Lazio. Ia pun bukan satu-satunya penghuni bench Il Biscone yang baru menyeberang dari Lazio. Ada pula figur Joaquin Correa, gelandang serang Argentina yang baru kembali dari tugas internasional.
Baca Juga: Sergej Milinkovic-Savic: Akan Janggal Menghadapi Inzaghi
Francesco Acerbi duduk di tribun, menikmati buntut kartu merahnya di laga kontra Bologna. Ciro Immobile kembali dari cedera dan menjadi pemain terdepan armada Maurizio Sarri. Satu keputusan menarik lain dari Sarri ialah starternya Toma Basic, menggeser ruh permainan Lazio beberapa musim terakhir, Luis Alberto.
Dua Penalti di Awal Laga
Skor kacamata berubah setelah eksekusi penalti terukur Ivan Perisic. Sayap Kroasia tersebut mengakhiri rangkaian berisi terjangan telat dari belakang Elseid Hysaj pada Barella.
Pada babak kedua, Lazio samakan dari titik putih via kaki Immobile setelah sundulan Patric temui tangan Alessandro Bastoni kala berduel di udara. Bek Inter itu sempat berkilah, nyatakan bahwa tangannya berada dalam posisi natural. Wasit bergeming dan Immobile tak sia-siakan kesempatan terbuka itu. Seperti hanya mengulang penalti Perisic; ke tempat yang sama, dengan gerakan kiper ke arah yang sama, di gawang yang sama.
Baca Juga: Debut Impresif Tammy Abraham dan Jose Mourinho di Liga Serie A
Kontroversi tersaji ketika Elang Roma balikkan keadaan, di saat Federico Dimarco jatuh dan mengerang kesakitan dalam upaya menyerang. Play-on sepertinya wasit berikan sebab bola masih berada dalam penguasaan Nerazzurri, yang sempat mengancam lewat tendangan Lautaro Martinez. Peluang itu mentah di tangan Pepe Reina dan situasi berbalik dengan gelombang serangan dari Lazio.
Sementara Dimarco masih rebah di rerumputan dekat garis tengah lapangan. Seketika saja tembakan Immobile di kotak penalti Inter mental ke posisi berdiri Felipe Anderson yang langsung hujamkan si kulit bundar ke dalam jaring pada menit 81.
Tensi Pertandingan Meninggi di Ujung Laga
Selebrasi Lazio bercampur acungan protes kubu Inter. Saling dorong sempat terjadi, membuat tensi pertandingan bergolak. Denzel Dumfries, Sergej Milinkovic-Savic dan Lautaro Martinez dapat kartu kuning sebagai peringatan langsung. Namun, meninjau apa yang ada dalam benak wasit, ia memang tidak punya urgensi hentikan laga sebab wingback Inter Milan itu tidaklah cedera di kepala, bagian vital di mana tindakan darurat harus tanggap masuk.
Entah apakah tensi ini benar-benar kacaukan fokus Inter Milan, sebab sepuluh menit kemudian mereka tak tanggap dengan kiriman bola mati Luis Alberto. Hal itu berikan ruang cukup untuk Milinkovic-Savic menyundul bola dan bingkiskan kekalahan untuk reuni pertama dengan Inzaghi.
Setelah laga berakhir, satu momen menarik lainnya terjadi. Gestur Luiz Felipe yang bermaksud kejutkan Joaquin Correa, dalam koridor pertemanan, disalahartikan sebagai sebuah provokasi oleh pengadil pertandingan dan staff kedua kubu. Ini memancing kerumitan, kartu merah dan bulir air mata bagi bek Spanyol tersebut. Bila keputusan tak berubah, sanksi bagi Luiz Felipe adalah suatu kerugian bagi Lazio, terlebih masih terhukumnya status Acerbi di partai selanjutnya.
Rakaisa Langit
Facebook
***