Timnas Prancis harus tumbang dengan skor 0-2 melawan tuan rumah Denmark pada pertandingan terakhir UEFA Nations League di Parken Stadium, Copenhagen, Senin (26/9/2022).
Meskipun menurunkan skuad yang cukup baik dan unggul dalam penguasaan bola, Les Bleus tetap harus kalah oleh dua gol tuan rumah yang dicetak oleh Kasper Dolberg di menit ke-33 dan Andreas Skov Olsen di menit ke-39.
Kekalahan tersebut menjadi yang ketiga bagi timnas Prancis dalam babak grup A dan membuat mereka dipastikan gagal lolos ke semifinal.
Beruntung, timnas Prancis tidak terdegradasi ke liga B setelah timnas Austria tumbang di kandang sendiri dengan skor 1-3 melawan timnas Kroasia yang sudah dipastikan lolos ke semifinal.
Alhasil, timnas Prancis harus finish di peringkat ketiga klasemen grup A dengan perolehan 5 poin dari satu kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kekalahan.
Ironisnya, hasil tiga poin tersebut baru mereka raih pada pertandingan kelima melawan timnas Austria di Paris dengan skor 2-0 (23/9/2022).
Kegagalan timnas Prancis untuk lolos ke babak semifinal tentu saja menjadi sebuah sorotan mengingat mereka adalah juara bertahan UEFA Nations League.
Hasil buruk ini juga menjadi suatu kekhawatiran bagi sang pelatih, Didier Deschamps sebelum menghadapi turnamen Piala Dunia 2022 di Qatar yang akan berlangsung dua bulan lagi. Timnas Prancis sendiri adalah juara bertahan dengan menjadi pemenang Piala Dunia 2018 di Rusia.
Krisis yang dialami timnas Prancis sebenarnya sudah terlihat pada pergelaran Euro 2020 dimana mereka disingkirkan Swiss melalui drama adu penalti pada babak 16 besar. Padahal, Les Bleus kala itu menjadi tim yang paling difavoritkan untuk juara.
Publik sempat lupa dengan krisis tersebut ketika timnas Prancis berhasil menjuarai UEFA Nations League 2021 dengan mengalahkan timnas Spanyol di babak final.
Akan tetapi, kini krisis tersebut benar-benar terpampang nyata. Mandulnya lini depan serta buruknya koordinasi lini belakang tampaknya menjadi masalah serius bagi timnas Prancis.
Dalam lima pertandingan babak grup A UEFA Nations League, timnas Prancis hanya mampu mencetak lima gol dan harus kebobolan tujuh gol.
Ini menjadi suatu hal yang patut dipertanyakan mengingat mereka diperkuat oleh Benzema, Mbappe, Griezmann, Giroud di lini depan.
Kemudian, barisan pertahanan yang terdiri dari Kounde, Varane, Lucas Hernandez, Mendy, Pavard, Upamecano, dan Kimpembe sering melakukan kesalahan dan pelanggaran yang tidak perlu.
Dalam sisa dua bulan sebelum Piala Dunia dimulai, Didier Deschamps harus segera membenahi masalah yang kini dihadapi tim asuhanya.
Jika tidak, timnas Prancis akan mengalami “kutukan” juara bertahan dengan tersingkir di babak grup seperti yang dialami timnas Italia, Spanyol, dan Jerman.
Christopher
Pemerhati & Penganalisis Taktik serta Filosofi Sepakbola
