“Kepindahan Gianluigi Donnarumma ke PSG tak menjamin ia mendapatkan posisi utama. Sebut saja Keylor Navas yang di musim sebelumnya tampil gemilang. Perebutan posisi penjaga gawang utama pun rasanya akan berjalan sengit.”
Kepindahan Gianluigi Donnarumma dari AC Milan ke PSG sungguh menjadi pukulan telak bagi I Rossoneri. Bagaimana tidak, penampilan konsistennya di bawah mistar mampu mendongkrak performa tim. Hal ini dibuktikan dengan kembalinya AC Milan ke zona UEFA Champions League (UCL). Alih-alih berharap Donnarumma bertahan, yang terjadi malah sebaliknya. Donnarumma hengkang ke PSG. AC Milan tak ingin terjebak dalam kesedihan berkepanjangan. Akhirnya AC Milan mendatangkan Mike Maignan, penjaga gawang berkualitas yang mampu mengantarkan Lille menjadi kampiun Ligue 1. AC Milan berhasil move on dan melupakan hal menyakitkan itu.
Lepas dari AC Milan, Donnarumma semakin menunjukkan kualitasnya. Penjaga gawang muda bertalenta ini mampu tampil apik selama gelaran Euro 2020. Bahkan ia dapat dinobatkan sebagai pahlawan bagi kemenangan Italia di partai final atas Inggris melalui drama adu penalti. Buktinya, ia mendapat predikat pemain terbaik Euro 2020. Pemain kelahiran 22 Februari 1999 itu bermain sangat fenomenal sepanjang helatan Euro 2020.
Baca Juga: Leo Messi Ke PSG: Ligue 1 Jadi Magnet Dan Kecemasan Mbappe
Meski begitu, ia datang ke Ligue 1 dan bermain membela PSG tanpa ada jaminan menjadi penjaga gawang utama. Masih ada nama Keylor Navas yang menjadi pilihan utama karena kegemilangannya di musim lalu. Namun itu musim lalu, entah bagaimana performa Keylor Navas di musim ini.
Nampaknya, Keylor Navas tak akan melepaskan begitu saja posisi sebagai penjaga gawang utama PSG. Penjaga gawang berkebangsaan Kosta Rika, berusia 34 tahun itu akan terus berjuang menampilkan performa terbaiknya di atas lapangan hijau dan tetap berusaha menjaga kepercayaan Mauricio Pochettino.
Awal Musim Berkata Lain, Keylor Navas Kebobolan
“Meski menang di dua laga awal, namun rasanya masih ada yang tidak beres di lini pertahanan PSG. Bayangkan saja, tiga gol telah bersarang di gawang Keylor Navas.”
Melakoni laga awal di Ligue 1, PSG menjadi sorotan. Mengapa? Karena berkat manuvernya di bursa transfer yang sangat fenomenal. Tak tanggung-tanggung, PSG mampu mendapatkan tandatangan mega bintang seperti Sergio Ramos dan juga Lionel Messi. Kedua pemain yang selalu berseteru karena rivalitas tingkat tinggi saat membela Real Madrid dan Barcelona, akhirnya bermain dalam satu tim. Mereka lantas digadang-gadang akan mampu merajai Ligue 1 dan Eropa.
Nyatanya tak semudah itu bagi PSG. Melakoni laga awal di musim 2021 ini, PSG pun cukup kesulitan untuk menumbangkan Troyes. Pada pertandingan pertama itu PSG harus kebobolan terlebih dahulu berkat gol Oallid El Hajjam di menit ke-9. Baru pada menit ke-19, rekrutan anyar PSG dari Inter Milan mampu menyamakan kedudukan, adalah Achraf Hakimi. Tak lama berselang, tepatnya pada menit ke-21, Mauro Icardi mencetak gol kemenangan bagi PSG.
Baca Juga: Moneyball: Siasat Spesialisasi Tim-Tim Menengah ke Bawah
Lalu pada pertandingan kedua, PSG berhadapan dengan Strasbourg. Bermain di kandang sendiri, PSG bermain dengan penuh motivasi tinggi. Alhasil PSG pun mampu memenangkan pertandingan dengan skor 4-2.
Dua laga awal PSG ini menjadi catatan tersendiri. Satu hal yang menjadi sorotan adalah dalam dua pertandingan, PSG sudah tiga kali kebobolan. Ada yang salah pada lini belakang PSG sehingga Keylor Navas harus rela memungut bola dari gawangnya sebanyak tiga kali. Sepertinya Mauricio Pochettino perlu meracik kembali strategi agar komunikasi antar pemain belakang semakin baik dan dapat bermain dengan apik. Sepertinya pengalaman Sergio Ramos akan dapat memberikan peran lebih dalam upaya memperkuat lini belakang PSG.
Catatan kebobolan Keylor Navas di dua laga awal jelas menjadi perhatian pula. Meski tak sepenuhnya kesalahan Keylor Navas namun hal ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi Mauricio Pochettino dalam menentukan kembali siapa yang akan menjadi penjaga gawang utama. Angin segar bagi Gianluigi Donnarumma akan hal ini.
Konklusi
Gianlugi Donnarumma akan berpeluang menjadi penjaga gawang utama menggeser Keylor Navas. Apabila kepercayaan ini dapat ditunaikan dengan baik, maka Keylor Navas pun harus merelakan posisinya sebagai penjaga gawang utama ke tangan Gianluigi Donnarumma.
Banyaknya pemain bintang yang bergabung dalam skuat PSG musim ini di satu sisi akan membuat Mauricio Pochettino memiliki ragam pilihan dalam menentukan pemain utamanya. Namun di sisi lain, perlu racikan strategi yang jitu agar pemain-pemain bintang itu dapat bermain padu dan mampu mengangkat performa tim. Beban berat sebagai klub bertabur bintang pun rasanya harus mampu dijadikan sebagai pemantik motivasi dalam lakoni laga demi laga di musim ini. (prp)
Prama R Putranto
***