Italia – Nasib buruk tiga klub pemrakarsa Liga Super Eropa rupanya masih berlanjut. Setelah Real Madrid tersungkur dari kontes Liga Champions dan Barcelona melempem di lanjutan La Liga, kini Juventus dipermalukan AC Milan di kandang sendiri. Skor 0-3 yang tersaji semalam membuat mereka tak bisa berkelit lagi dari tudingan turunnya performa tim keseluruhan.
Di awal laga, Giorgio Chiellini, kapten Juve, benamkan wajahnya ke rerumputan ketika sundulannya menyambut sepak pojok gagal sasar gawang terbuka. Padahal, Gigi Donnarumma lakukan kesalahan fatal dalam memotong bola dan posisi sang kiper sudah tak relevan. Untung tandukan itu melenceng.
Baca juga: Inter di Puncak Nirwana, Pecundangi Sampdoria 5-1
Tak lama berselang umpan cepat Kessie-Calhanoglu-Hernandez bebaskan nama terakhir buat melepaskan akselerasi di bidang kanan pertahanan Si Nyonya Tua. Sayang, umpan tarik yang ia lepaskan dengan sigap diamankan Matthijs de Ligt.
Atmosfer laga dua kesebelasan sarat sejarah ini sangat krusial di detik-detik akhir Serie A 2020/2021. Memasuki pekan ke-35, Juventus -peringkat 4- dan Milan -peringkat 5- wajib mereguk tiga angka mengingat ketatnya persaingan zona Liga Champions. Walau hanya disaksikan segelintir petinggi klub dan pemain kedua kubu, tensi urat saraf terjaga di titik sama tegang.
Tak ayal gol pertama jadi faktor kunci bagi kemenangan. Brahim Dias berhasil manfaatkan kekacauan sehabis tendangan bebas di penghujung babak pertama. Kontrol bola liar dan kelabui Juan Cuadrado, ia lantas lepaskan tendangan keras ke gawang. Szczesny, yang seolah mengulangi keteledoran Donnarumma menghadapi bola mati, kehilangan kuasa atas daerahnya dan tak bisa berbuat banyak. Sementara Dias dekap allenatore Stefano Pioli, Gianlugi Buffon menepuk jidat jengkel di bangku cadangan.
Baca juga: Atalanta Bekuk Parma Di Ennio Tardini
Habis turun minum, Juve coba ambil kendali. Cuadrado inisiasi serangan, operkan bola ke Alvaro Morata yang seketika kirim umpan backheel ke Bentancur. Peluang itu mentah juga karena si kulit bundar meluncur ke daerah yang tercover Donnarumma.
Dari sebuah skema serang dari tengah lapangan, bola tendangan Dias membentur lengan Chiellini yang sontak memancing reaksi para pemain tim tamu. Awalnya tak digubris, tayangan VAR mengubah keputusan sang pengadil pertandingan dan buat kapten Si Nyonya Tua main dengan satu kartu kuning. Franck Kessie gagal lakukan eksekusi mulus. Tendang bola ke kiri gawang, Szczesny tunjukkan refleks cepat menepis peluang emas Milan.
Penalti yang gagal itu ternyata merupakan gol yang tertunda. Di menit 78, Ante Rebic, striker Kroasia, lepaskan tendangan lob menawan dari depan kotak penalti. Begitu cepat dan mulus, Szczesny sampai termangu dibuatnya. Kemenangan Milan kian pasti kala bek pinjaman dari FC Chelsea, Fikayo Tomori sukses mengonversi umpan tendangan bebas dengan sundulan terarah.
Kekalahan ini membuat kursi pelatih, Andrea Pirlo, semakin membara. Ia jadi pelatih pertama yang membawa Juve kalah dengan margin 0-3 dua kali di kandang dalam semusim. Meski begitu, ia menuturkan “Tidak terlintas di benak saya untuk mundur walau situasi memang demikian sulit. Saya akan terus bekerja jika klub berpikiran sama.” Bila petinggi klub mengamini keinginan mantan gelandang flamboyan tersebut, maka Pirlo punya tiga hari untuk menyiapkan formula kemenangan kontra tim bandel, Sassuolo (13/05/2021).
Bagi AC Milan, mereka bisa bergembira sejenak sebelum kembali pada realita bahwa posisi mereka juga masih dalam jangkauan rival yang baru ditundukkan. Donnarumma dan kolega bakal melanjutkan lawatan ke kontestan asal Turin lainnya yakni Torino, sebelum kembali ke San Siro dan jamu Cagliari, Senin depan (17/05/2021). Jika gagal menang di salah satu laga tersebut, mereka bisa saja dalam posisi tidak menguntungkan kala lakoni pekan terakhir menghadapi peringkat 2, Atalanta.
Rakaisa Langit
Facebook
***
Ingin menjadi penulis di AnalisBola.com, Silakan hubungi kami melalui email: analisbolacom@gmail.com