Inter Milan berhasil mengalahkan Barcelona dengan skor 1-0 pada pertandingan ketiga liga Champions grup C di San Siro Stadium, Rabu (5/10/2022).
Kemenangan tersebut menjadi yang kedua bagi Nerazzurri di grup C sekaligus membuka peluang mereka untuk lolos ke babak 16 besar.
Kemenangan tersebut juga menjadi yang pertama bagi Inter Milan setelah empat pertemuan terakhir atas Barcelona di liga Champions dengan raihan satu hasil imbang dan tiga kekalahan.
Posisi Simone Inzaghi di kursi kepelatihan Inter Milan menjadi kembali aman berkat hasil kemenangan tersebut.
Sebelumnya, saudara kandung Filippo Inzaghi tersebut memang santer dirumorkan akan segera dilengserkan dari kursi kepelatihan Nerazzurri.
Hal itu terjadi setelah Inter Milan meraih hasil mengecewakan di kompetisi Serie A dengan terpuruk di peringkat ke-9. Nerazzurri rupanya baru memperoleh 12 poin dari empat kemenangan dan empat kekalahan.
Pada hari Sabtu (1/10/2022), Inter Milan tumbang di San Siro dengan skor 1-2 melawan AS Roma.
Tak heran, jika kemudian Nerazzurri diprediksi akan kalah melawan Barcelona yang tampil sangat perkasa di kompetisi La Liga.
Akan tetapi, nyatanya Inter Milan mampu mementahkan semua prediksi tersebut.
Gol tunggal Hakan Calhanoglu di menit ke-45+2 sudah cukup memberikan tiga poin untuk sang tuan rumah.
Gelandang timnas Turki mencetak gol melalui tendangan mendatar dari luar kotak penalti ke pojok kiri gawang yang gagal ditepis kiper Barca, Marc Andre Ter Stegen.
Dibalik kemenangan Inter Milan tersebut, ternyata tercipta suatu fenomena unik yang cukup membuat siapapun terkejut.
Rupanya, tim tuan rumah hanya mampu menguasai 28% ball possession dibandingkan dengan Barca yang unggul telak dengan 72% ball possession.
Meski demikian, Barca rupanya “hanya” mampu melepaskan tujuh tembakan dengan dua yang mengarah on-target. Jumlah tembakan tepat sasaran tersebut rupanya sama dengan Inter Milan.
Barca sebenarnya sempat mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-66 melalui Pedri.
Akan tetapi, gol tersebut tidaklah sah. Setelah melalui pengecekan dengan VAR, rupanya Ansu Fati sempat melakukan handball di kotak penalti Inter Milan.
Taktik pressing-defensif yang diterapkan Simone Inzaghi di pertandingan ini rupanya berhasil membuat lini depan Barca yang terdiri dari Lewandowski, Dembele, dan Raphinha kesulitan dalam menembus lini pertahanan Inter Milan.
Formasi 3-5-2 ini rupanya cukup efektif bagi Inter Milan untuk membuat semua sektor lini mereka menjadi rapat dan menyulitkan Barcelona yang terkenal dengan penguasaan bolanya.
Barisan belakang Nerazzurri yang dikawal oleh trio Bastoni, De Vrij, dan Skriniar tampil cukup solid dalam menutup pergerakan ataupun duel udara dengan tiga pemain depan Barca tersebut.
Lewandowski yang sebelumnya mandul pada laga melawan Barca kini kembali gagal mencetak gol di San Siro. Striker timnas Polandia tersebut seringkali kehilangan bola dan juga gagal dalam menentukan penempatan posisinya.
Kekalahan ini tentu saja juga menjadi suatu hal yang buruk bagi Barca, mengingat sebelumnya mereka juga tumbang di markas Bayern Munchen dengan skor 0-2 pada laga kedua grup C.
Jika tidak segera berbenah, bukan tidak mungkin dejavu kegagalan musim lalu akan kembali terulang untuk Blaugrana.
Hasil ini membawa Inter Milan naik ke peringkat kedua dengan perolehan 6 poin, sedangkan Barca turun ke peringkat tiga dengan baru memperoleh 3 poin.
Christopher
Pemerhati & Penganalisis Taktik serta Filosofi Sepakbola