Pada pertandingan di Philips Stadion, Eindhoven, Belanda pada hari Kamis (25/8/2022), setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, seluruh pemain dan ofisial Rangers termasuk sang pelatih, Giovanni Van Bronckhorst segera melakukan selebrasi untuk merayakan kemenangan.
Di malam itu, Rangers baru saja merayakan lolosnya mereka ke liga Champions setelah 12 tahun lamanya tidak tampil di kasta tertinggi kompetisi antar klub benua Eropa tersebut.
Rangers berhasil mengalahkan tuan rumah PSV Eindhoven dengan skor 1-0 melalui gol Antonio Colak pada leg kedua play-off liga Champions. Kemenangan tersebut membuat Rangers berhasil lolos ke babak grup liga Champions dengan agregat 3-2.
Berdasarkan hasil undian, Rangers tergabung di grup A dan akan bertanding melawan Liverpool, Ajax Amsterdam, dan Napoli demi bisa lolos ke babak 16 besar. Penampilan terakhir Rangers di liga Champions terjadi di musim 2010/11 ketika mereka terhenti di babak grup.
Rangers adalah klub terbesar di Skotlandia setelah Celtic. Layaknya El Clasico, pertandingan antara Rangers dengan Celtic selalu menciptakan tensi pertandingan yang sangat tinggi dan hasil akhir yang cukup dramatis.
Sayangnya, persaingan keduanya harus berakhir ketika Rangers resmi terdegradasi ke divisi tiga kompetisi sepakbola Skotlandia untuk musim 2012/13 setelah klub tersebut dijatuhi hukuman pengurangan poin dikarenakan mengalami krisis keuangan.
Kini, setelah menjalani periode yang gelap tersebut, Rangers seperti terlahir kembali menjadi salah satu kekuatan yang cukup diperhitungkan di Eropa.
Mantan legenda Liverpool, Steven Gerrard tampaknya menjadi pahlawan dari awal kebangkitan Rangers. Selama melatih klub berjuluk The Gers tersebut, Gerrard berhasil memberikan gelar juara liga Skotlandia di musim 2020/21 setelah 10 tahun lamanya.
Ketika Steven Gerrard memutuskan untuk mengakhiri karir kepelatihanya di Rangers untuk membesut Aston Villa di pertengahan musim 2021/22, Rangers segera bergerak mencari pelatih baru dan Giovanni Van Bronckhorst kemudian dipilih untuk menggantikan Gerrard.
Van Bronckhorst adalah mantan bek kiri timnas Belanda yang pernah bermain untuk Rangers dari tahun 1998 hingga 2001. Untuk karir kepelatihanya, pria keturunan Maluku tersebut pertama kali memulainya dengan membesut Feyenoord di musim 2015/16.
Selama melatih klub yang telah membesarkan namanya, Van Bronckhorst memberikan lima gelar untuk klub yang bermarkas di Rotterdam tersebut, diantaranya adalah satu gelar Eredivisie musim 2016/17, dua gelar KNVB Cup, dan dua gelar Johan Cruyff Shield.
Keberhasilan bersama Feyenoord tersebutlah yang menjadikan dirinya sebagai salah satu pelatih paling berpotensi untuk memiliki karir cemerlang. Alasan itulah yang menjadikan Rangers memilih Van Bronckhorst untuk menjadi pelatih utama.
Meskipun gagal mempersembahkan gelar liga Skotlandia, Van Bronckhorst mampu membawa Rangers lolos ke babak final liga Europa setelah 14 tahun lamanya. Namun sayangnya, Rangers gagal menjadi juara setelah dikalahkan klub asal Jerman, Eintracht Frankfurt melalui babak adu penalti.
Meski gagal meraih juara liga Europa, Van Bronckhorst berhasil membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi salah satu calon pelatih hebat masa depan di benua Eropa.
Pembuktian tersebut semakin kuat setelah Van Bronckhorst mampu membawa Rangers lolos ke babak liga Champions setelah 12 tahun lamanya.
Sebagai mantan pemain yang malang-melintang dengan bermain di beberapa klub, Van Bronckhorst pernah menjadi murid dari beberapa pelatih ternama seperti Arsene Wenger, Frank Rijkaard, Louis Van Gaal, dan Bert Van Marwijk.
Pengalaman bermain dibawah asuhan deretan pelatih yang disebutkan diatas telah berperan dalam membentuk taktik dan karakter kuat Van Bronckhorst sebagai pelatih saat ini.
Van Bronckhorst mulai menjelma sebagai salah satu pelatih terbaik dari negeri kincir angin Belanda setelah Louis Van Gaal, Bert Van Marwijk, Frank Rijkaard, Martin Jol, dan Erik Ten Hag.
Selama melatih, Van Bronckhorst sendiri memiliki taktik permainan yang cukup kolektif dengan kerjasama antar pemain dan aliran bola antar lini yang cukup terpadu.
Van Bronckhorst juga menerapkan taktik pressing terhadap pemain lawan setiap mereka memegang bola. Taktik tersebutlah yang menjadi penentu kemenangan Rangers di kandang PSV dan berhasil lolos ke babak grup liga Champions.
Christopher
Pemerhati & Penganalisis Taktik serta Filosofi Sepakbola