Fernando Santos dan Problematik Besar Portugal

Fernando Santos dan Problematik Besar Portugal
Fernando Santos Kembali Menjadi Sasaran Kritik Setelah Gagal Membawa Timnas Portugal Lolos ke Semifinal UEFA Nations League 2022 (Sumber : sportsmole.co.uk)

Timnas Portugal harus menelan kekalahan di kandang sendiri melawan timnas Spanyol dengan skor 0-1 pada pertandingan terakhir grup B UEFA Nations League di Estadio Municipal de Braga, Rabu (28/9/2022).

Meskipun bermain di hadapan puluhan ribu suporternya sendiri, timnas Portugal kalah telak dalam hal penguasaan bola dengan hanya sebanyak 32% dibandingkan tim tamu.

Taktik pressing dan serangan balik yang dilancarkan timnas Portugal sebenarnya cukup menciptakan banyak peluang untuk tuan rumah. Akan tetapi, penampilan gemilang kiper tim tamu yaitu Unai Simon berhasil menggagalkan tuan rumah untuk meraih kemenangan.

Pada akhirnya, timnas Portugal harus kalah oleh gol Alvaro Morata yang dicetak di menit ke-88. Hasil ini membuat Selecao gagal melangkah ke babak semifinal UEFA Nations League setelah mereka harus finish di peringkat kedua klasemen grup B.

Bacaan Lainnya

Sesuai peraturan, hanya sang juara grup yang berhak melangkah ke babak empat besar UEFA Nations League.

Ini tentu saja menjadi suatu ironi mengingat timnas Portugal sempat menempati puncak klasemen sementara grup B dengan unggul satu poin dari timnas Spanyol.

Layaknya Prancis dan Inggris, hasil buruk ini seketika menjadi suatu alarm peringatan untuk Selecao sebelum menghadapi Piala Dunia 2022 di Qatar yang akan berlangsung dua bulan lagi.

Fernando Santos seketika menjadi sorotan dan sasaran kemarahan pendukung Selecao yang menuntut dirinya untuk segera mundur dari kursi kepelatihan timnas Portugal.

Pelatih berusia 67 tahun tersebut dituding menjadi penyebab utama dari penampilan mengecewakan timnas Portugal dalam dua tahun terakhir.

Baca juga:  Adakah Profesi Pesepakbola Berumur Panjang?

Layaknya Allegri bersama Juventus, Fernando Santos yang dulu sempat dianggap sebagai pahlawan masyarakat Portugal karena berhasil membawa Selecao menjuarai piala Eropa di tahun 2016 untuk pertama kalinya dalam sejarah kini mulai menjelma menjadi pesakitan.

Petaka tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak Euro 2021, dimana kala itu Selecao yang berstatus sebagai juara bertahan malah tersingkir di babak 16 besar setelah dikalahkan timnas Belgia dengan skor 0-1.

Bahkan, timnas Portugal harus lolos ke Piala Dunia 2022 lewat jalur play-off. Beruntung, mereka berhasil melangkah ke babak grup ajang sepakbola empat tahunan tersebut dengan mengalahkan Macedonia Utara di babak play-off.

Kini, krisis dan problem tersebut semakin terlihat nyata di depan mata setelah Selecao gagal melangkah ke semifinal UEFA Nations League.

Taktik monoton Fernando Santos yang cenderung bermain defensif dan mengandalkan serangan balik tampaknya menjadi penyebab mengapa timnas Portugal begitu tidak bisa berkembang.

Akibatnya, skuad timnas Portugal yang dipenuhi oleh deretan pemain bintang seperti Ronaldo, Bruno Fernandes, Bernardo Silva, Joao Mario, Moutinho, Neves, Cancelo, dan Ruben Dias seperti tidak memiliki identitas sebagai salah satu tim besar dengan kualitas pemain terbaik di dunia.

Lain hal dengan Jerman, Spanyol, Brazil, dan Argentina yang mampu tampil luar biasa dengan skuad “mahal”-nya, maka timnas Portugal seperti terpaku dengan “zona nyaman” yang diterapkan Fernando Santos.

Tentu saja ini menjadi suatu pekerjaan untuk Santos untuk segera membenahi semua masalah yang terjadi pada Selecao. Jika tidak, bukan hal mustahil jika dirinya akan dipecat apabila kembali meraih hasil mengecewakan di Piala Dunia 2022.

Christopher
Pemerhati & Penganalisis Taktik serta Filosofi Sepakbola

Anda suka menulis tentang sepakbola, kirim tulisanmu ke AnalisBola.com dan baca ketentuannya di SINI.

Baca juga:  Republik Ceko vs Portugal 0-4: Bek Kanan Man United Sumbang Dua Gol

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *