Italia – Sempat diberitakan tak betah, Christian Eriksen tampil solid pada dua pertandingan terakhir Inter Milan. Tampil bersama Marcelo Brozovic dan Nicola Barella mengawal lini tengah, Eriksen memperlihatkan sejumlah umpan kunci membelah pemain-pemain Lazio sebelum diganti Roberto Gagliardini di menit 71. Ia juga tak sungkan menutup ruang dalam situasi bertahan, guna mempersempit ruang gerak tim Ibukota. Menurut situs 90min, ia diganjar nilai 7 dari 10.
Ini bisa ditangkap sebagai babak baru dalam hubungan gelandang Denmark dan Antonio Conte. Selain ada kisah cedera Arturo Vidal di balik kosongnya satu pos tengah. Dibeli pada Januari 2020 dengan mahar € 24 juta, Eriksen belum maksimal. Musim lalu, ia baru lesakkan empat gol dan tiga assisst dari 26 penampilan. Tak heran jika media sempat menggosipkan kepergiannya dari Giuseppe Meazza ke luar Italia.
Baca juga: Nicolo Fagioli, Debut Menawan Bersama Juventusnya Andrea Pirlo
Di sudut pandang Conte, jarang mainnya Eriksen bukan tanpa alasan. Ia barangkali terlampau elegan dan kurang siap menghadapi situasi tempur. Coba Anda tengok, lalu bandingkan gelandang-gelandang kesukaan Conte di Inter: Brozovic, Barella, Arturo Vidal, Gagliardini, Stefano Sensi. Rata-rata petarung dan box to box, kan?
Sementara di Tottenham, bekas klubnya, Eriksen dipasrahi mandat kreativitas serangan. Titik. Sebab untuk urusan mematahkan serangan lawan, ada Dier, Winks, Sissoko dan Wanyama. Lain ladang, lain belalang. Seiring kepindahan ke Serie A, seringlah ia menganggur di bangku cadangan.
“Eriksen mulai memahami apa yang kami inginkan darinya. Fakta ia main dua kali berturut-turut mengisyaratkan perkembangannya.” ucap Conte sumringah, setelah pertandingan kontra Lazio. “Eriksen juga sama fokusnya ketika menyerang maupun bertahan. Usahanya meningkatkan kebugaran dan menambah jam fitness menguntungkan kami.”
Baca juga: Inter Milan vs Lazio: Dua Gol Lukaku Antar Inter ke Puncak Klasemen
Eriksen tak hanya ditandai sang pelatih. Legenda Inter Milan sekaligus Juara Dunia 2006 bersama Italia, Marco Materazzi turut mengapungkan pandangan positif atas kinerjanya.
“Eriksen punya kualitas yang luar biasa. Aku kira ia sempurna untuk turun bersama Brozovic di tengah, walau Barella tetap idolaku.” tutur sang Matrix.
Inter Milan kini berada di puncak klasemen dengan 50 poin. Unggul satu angka saja dari saudara sekota, AC Milan yang sama-sama sudah memainkan 22 pertandingan. Sisa 16 pekan yang musti Sang Nerazzurri taklukkan ‘tuk pupus dominasi Si Nyonya Tua. Mampukah Eriksen turut sumbang kontribusi?
Rakaisa Langit
Facebook
***
Ingin menjadi penulis di AnalisBola.com, Silakan hubungi kami melalui email: analisbolacom@gmail.com