Valencia CF resmikan kedatangan penyerang tajam asal Uruguay, Edinson Cavani. El Matador (julukan Cavani) dikontrak selama dua musim ke depan sampai 13 Juni 2024.
Pemain berusia 35 tahun tersebut didatangkan dengan free transfer karena kontraknya bersama Setan Merah telah usai diakhir musim lalu.
Selain kontrak, permainan Cavani tampak kurang nyetel dengan skema permainan Manchester United era Ole Gunnar, maupun Erik Ten Hag saat ini.
Ten Hag yang mengandalkan high pressing pada tiap permainannya, tentu lebih baik mengandalkan pemain yang usia nya muda dan matang agar menjaga konsistensi stamina.
Sementara Cavani yang telah menginjak usia 35 sebenarnya masih memiliki kekuatan dan stamina yang prima ditambah postur tubuh yang memadai sebagai striker, namun selain skema, dirinya harus bersaing dengan Marcus Rashford hingga megabintang Cristiano Ronaldo yang kerap bergantian mengisi lini depan Manchester United.
Langkah kepindahan Cavani ke Valencia tentu bukan tanpa alasan dan penuh pertimbangan yang bahkan bisa dikatakan paling tepat diantara tim lain yang dirumorkan akan mendatangkan Cavani.
Mengapa begitu, berikut beberapa ulasan mengapa Edinson Cavani cocok untuk bermain di Mestalla.
BACA JUGA: Perkiraan Formasi Man United Dengan Kehadiran Antony
Keinginan Ringhio
Kedatangan Cavani langsung disambut positif oleh kepala pelatih Los Che, Gennaro Gatusso.
“Ketika anda membicarakan Cavani, dia itu bukan pemain biasa. Dia pernah bermain di klub-klub hebat dan berada di level tertinggi untuk waktu yang lama” dilansir dari Manchester Evening News.
“Dia memang sudah berusia 35 tahun, tapi dia punya mentalitas yang luar biasa.” ungkapnya.
Ringhio (julukan Gatusso) merasa bahwa pengalaman akan menjadi hal yang penting untuk mengangkat Valencia kembali ke lima besar LaLiga setelah di musim lalu harus bertengger di peringkat ke-9.
Riwayat klub seperti Manchester United, Paris Saint Germain, hingga Napoli tentu membuat pemain ini sudah akrab betul dengan atmosfer di beberapa liga top eropa.
Hal tersebut tentu membentuk karakter bermain dari Cavani yang tidak lembek dan punya mentalitas tinggi.
Kebutuhan Finisher Los Che
Selain keinginan langsung sang pelatih kepala, Valencia memang bisa dibilang sedang membutuhkan finisher utama yang haus gol menyusul topskor mereka musim lalu, Goncalo Guedes, diboyong Wolverhampton Wanderers.
Yang apesnya, topskor kedua mereka di musim lalu, Carlos Soler, juga diisukan akan berlabuh ke tim raksasa asal Prancis, Paris Saint Germain.
Tentu hal ini akan menjadi alarm berbahaya apabila Valencia tidak mendatangkan opsi penyerang lain untuk mendulang gol.
Beberapa pemain depan Valencia juga masih belum menunjukkan tajinya di tiga laga awal LaLiga. Ada nama Hugo Duro, Maximilian Gomez dan Marcos Andre. Ketiganya belum sama sekali mendulang gol.
Via infogol.com, xG (expected goals) per pertandingan ketiga striker tersebut sangat kecil di tiga laga awal. Marcos Andre menjadi yang tertinggi di angka 0.81 xG, Maximilian Gomez 0.12 xG, sementara Hugo Duro yang dua kali menjadi starter hanya mencatatkan 0.06 xG.
Cavani yang mencatatkan 0.41 xG per pertandingan di musim lalu sudah cukup lumayan menjadi alasan untuknya dibawa ke Mestalla. Sebab, dirinya juga tidak mendapatkan menit bermain yang cukup di Manchester United.
Kebuntuan Los Che di Tiga Pekan Awal
Valencia memulai tiga pekan awal LaLiga dengan tidak mulus. Dari tiga laga, mereka hanya berhasil mencetak satu gol dan kebobolan dua gol.
Catatan ini menandakan penurunan signifikan bagi Los Che soal produktivitas gol di tiga laga awal dari tiga tahun kebelakang.
Di musim 2020/21, Valencia berhasil mencetak 6 gol, musim selanjutnya di musim 2021/22 hanya berhasil mencetak 5 gol dan pada musim ini hanya berhasil mencetak 1 gol.
Segera mendatangkan seorang striker menjadi tepat bagi Valencia agar di laga terdekat bisa segera menuntaskan seret gol di tiga laga awal ini.
Albert Agung Hosea Sidauruk
Seorang anak yang mencintai sepakbola sebagai kebahagiaan.