Drawing Liga Champion 2021/22: Atleti, Milan, The Kop, Porto Berjejalan; Barca Sua Bayern

Drawing Liga Champion
Telah dihelat, Drawing Liga Champion. Foto: Hector Vivas/Getty Images.

Drawing Liga Champions musim ini telah dihelat. Lionel Messi bakal nostalgia bersama Pep Guardiola. Atletico Madrid, Liverpool, FC Porto dan AC Milan berjejal dalam satu kamar. Ulangan segitiga Inter-Real Madrid-Shakhtar. Kesempatan balas dendam Manchester United pada Kapal Selam Kuning. Barcelona baru versus Bayern baru yang lebih berbeda.

Berikut selayang pandang untuk hasil pembagian penyisihan grup Liga Champion 2021/2022:

GRUP A: Manchester City (Inggris), Paris Saint-Germain (Prancis), RB Leipzig (Jerman), Club Brugge (Belgia)

Lionel Messi bakal jumpa tim yang sempat ia pikirkan sebagai destinasi karier selanjutnya. Kehadiran Pep dan, kala itu, karibnya Sergio Aguero pancing Si Kutu cari celah dalam kontraknya.

Kini bersama PSG, tim monster berbahan dasar pemain-pemain top, Messi bakal coba tahan ambisi Pep untuk raih piala yang belum disumbangnya dalam kabinet trofi The Citizens. Kedua tim kiranya punya dua kesamaan; rasa penasaran menaklukkan Liga Champions dan sumber finansial yang hampir tak terbatas dan tak bisa dibatasi oleh Financial Fair Play.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Chelsea Klub Terbaik Eropa Tahun 2021

Sementara RB Leipzig punya reputasi merepotkan dengan amunisi penyerangan mumpuni dalam diri Marcel Sabitzer, Dominik Szoboszlai, Angelino dan, penyihir mungil Spanyol, Dani Olmo. Apa Marsch mampu lebihi capaian Julen Nagelsmann yang bopong Leipzig ke babak empat besar? Bersama Club Brugge, mereka punyai peluang menyulitkan meski berat untuk menyingkirkan dua Frankenstein itu.

Baca juga:  Barcelona vs Inter Milan 3-3: Drama Super Dramatis di Camp Nou

GROUP B: Atletico Madrid (Spanyol), Liverpool (Inggris), FC Porto (Portugal), AC Milan (Italia)

Low Block & Counter Cholo Simeone jumpa Gegen-Press Klopp selalu suguhkan pertarungan menarik. Kiranya esok pun masih begitu sebab Atletico dan Liverpool tidak drastis berubah sejak keduanya terakhir bertemu, di mana Atletico akhirnya mampu jungkalkan Liverpool ketika COVID-19 mulai jalari Benua Biru. Praktis dua tim ini miliki kans lebih besar dari dua pesaing lainnya, yang sebenarnya juga kelas berat.

Champions League 2007 Winner AC MILAN
Penak Jamanku Toh? Foto: Sempre Milan.

FC Porto, juara 2003/04, punya kapabilitas gulingkan Juve musim lalu. Klub bermarkas Estadio do Dragao tetap dilatih Sergio Conceicao, dalang kejatuhan Si Nyonya Tua, dan Mehdi Tahremi. Kemudian AC Milan, klub Italia paling berprestasi di kancah ini, kembali setelah 7 musim tanpa riuh glamor Liga Champion. Ada Zlatan Ibrahimovic, Theo Hernandez, Rafael Leao dan Brahim Diaz, pemain-pemain yang mampu jadi pembeda dalam situasi genting.

GROUP C: Sporting CP (Portugal), Borussia Dortmund (Jerman), Ajax (Belanda), Besiktas (Turki)

Berimbang tanpa terlalu mencolok, itulah grup C. Kaki-kaki veteran pemenang Liga Portugal musim lalu bakal ditantang gelegak gairah muda dalam skuat Dortmund dan Ajax, sementara pelempar pisau kejutan Besiktas mengintip dari bayang-bayang.

Apakah Erling Haaland mampu mencetak lebih banyak daripada jumlah gol yang bersarang di gawang Gregor Kobel? Bagaimana kabar anak-anak Amsterdam hari ini setelah hampir seluruh pilar skuat semifinal mereka (Matthijs de Ligt, Frenkie de Jong, Hakim Ziyech, Donny van de Beek) dibeli klub elit Eropa? Seberapa tebal ambisi Besiktas, yang baru pinjam Mitch Batman Batschuayi, buat arungi arus ganas kompetisi Eropa, cukupkah sebatas label partisipan penyisihan grup? Menilik keseimbangannya, mungkin ia yang lolos tak terlihat superior dari yang lain.

GROUP D: Inter Milan (Italia), Real Madrid (Spanyol), Shakhtar Donetsk (Ukraina), FC Sheriff Tiraspol (Moldova)

Inter punya dendam tersendiri pada Madrid dan Shakhtar Donetsk. Musim lalu mereka jadi pesakitan di dasar grup, yang kala itu juga melibatkan tim Jerman, ‘Gladbach. Grup ini punya tim debutan dalam panji Sheriff Tiraspol, representasi Moldova.

Baca juga:  RB Leipzig vs Liverpool: Debut Manis Ozan Kabak di Liga Champions
Sheriff Tiraspol
Selebrasi lepas Sheriff Tiraspol. Foto: Eurosport.

Secara materi pemain sekaligus composure, Inter dan Madrid memiliki grup D. Namun berdasar rekor Inter yang acakadut di Liga Champion pasca era Mourinho, Shakhtar di bawah kemudi Roberto De Zerbi bisa merepotkan. De Zerbi sebelumnya selalu merepotkan Inter ketika latih Domenico Berardi dan kawan-kawan Sassuolo.

GROUP E: Bayern Munchen (Jerman), Barcelona (Spanyol), Benfica (Portugal), Dynamo Kyiv (Ukraina)

Bayern baru mengganti pelatih dan kehilangan dua bek senior yang telah mengabdi bertahun-tahun. Senjata mereka masih sama keajaiban Manuel Neuer di bawah mistar, range serta akurasi umpan Joshua Kimmich, gerak tak terduga Thomas Muller dan jiwa predator Robert Lewandowski. Sedang Barca kehilangan ikon dan Ronald Koeman mencoba bentuk tim di sekitar Frenkie de Jong dan Memphis Depay (Holland Connection?). Baru saja diimbangi Athletic Bilbao, tanda tanya masih mengambang di Barcelona post-Messi.

Baca Juga: Moneyball: Siasat Spesialisasi Tim-Tim Menengah ke Bawah

Jorge Jesus telah latih Benfica dalam waktu lama dan punya penyerang baru dalam diri Roman Yaremchuk. Tumpuan kreasi ditanggung Pizzi, sang kapten. Lolos dengan lewati PSV Eindhonven, Benfica bakal memacu Barcelona ‘tuk satu slot pendamping Bayern. Dynamo Kyiv dilatih pria Rumania 76 tahun, Mircea Lucescu dan tengah pimpin Liga Ukraina. Butuh nyali buat jagokan mereka kangkangi kompetitor-kompetitor lain.

GROUP F: Villarreal (Spanyol), Manchester United (Inggris), Atalanta (Italia), Young Boys (Swiss)

David De Gea punya kesempatan kubur mimpi buruk Liga Eropa kontra Villareal. Bila mampu jaga keperawanan dan lampui anak asuh Unai Emery, setidaknya itu bisa membuatnya lega. Villareal sendiri jadi satu unit kompak setelah disentuh Emery. Mereka bawa kontes Piala Super Eropa kontra Chelsea ke babak adu penalti lain dan hampir berjaya andai Kepa Arrizabalaga tidak dalam kondisi supernya.

Baca juga:  Inilah 5 Bek Yang Ditakuti Oleh Cristiano Ronaldo

Sementara Atalanta adalah Atalanta. Gasperini, Gosen, Toloi, Ilicic, Muriel, Zapata (jika Inter tak penuhi besaran yang diminta klub Bergamo). Fisik oke, cepat, dan main terbuka. Menarik menanti bagaimana bila mereka bertemu MU yang senandungkan taktik hampir mirip, dengan uang lebih banyak. Young Boys baru kumpulkan 4 poin dari 3 laga berjalan di Liga Swiss, sebuah indikasi tidak sehat. Bermodal kecepatan Nicolas Ngamaleu, sayap asal Kamerun, kemudaan Felix Mambimbi, dan pengalaman sana-sini David Wagner, eks pelatih Huddersfield dan Schalke 04.

GROUP G: Lille (Prancis), Sevilla (Spanyol), FC Salzburg (Austria), Wolfsburg (Jerman)

Saatnya Sevilla naik kelas dan unjuk gigi di kasta tertinggi sepakbola Eropa? Grup ini buka peluang itu buat anak-anak Julen Lopetegui. Erik Lamela tengah dalam catatan bagus, 3 gol dari 2 laga, meski tak bisa tampik peran keberuntungan dalam gol-gol itu. Pendeknya, ia tengah percaya diri. Ditemani penyerang komplet Youssef En-Nesyri, dan trik Papu Gomez, Sevilla punya lini serang superior ketimbang tiga kompetitor lain.

van Bommel Netherlands News Live
Kemungkinan van Bommel sedang ditanya “Bagaimana kiprah anda sebagai pelatih?” Foto: Netherlands News Live

Lille kehilangan kepala setelah Galtier menyeberang ke OGC Nice. Semoga mereka tidak jadi bulan-bulanan di grup ini. Wolfsburg rekrut banyak youngster musim ini. 11 pemain berusia kurang dari 21 tahun bergabung dari akademi atau diangkut dengan harga rendah dari klub lain. Begitu pula sosok ambisius yang pimpin mereka yakni Mark van Bommel. Sejauh ini mereka masih sapu bersih dari dua laga awal Bundesliga. Bicara muda, Karim Adeyemi, 19 tahun, telah catat 6 gol di musim yang masih pagi. Prospek terbaru Salzburg setelah Patson Daka dan Haaland?

GROUP H: Chelsea (Inggris), Juventus (Italia), Zenit St Petersburg (Rusia), Malmo (Swedia)

Akhirnya, sang petahana! Thomas Tuchel dan tim bakal jajaki upaya mempertahankan trofi lawan Juventus, Zenit dan Malmo. Mereka lebih berbahaya dengan bergabungnya Lukaku dan fakta jika Havertz, Ziyech, Pulisic, Mount dan rekrutan musim lalu telah saling mengerti satu sama lain setelah proses adaptasi.

Beda dengan Max Allegri yang baru tapi lama tapi baru. Sementara Zenit masih pimpin liga Rusia meski musim sdah berganti dan mereka punya awalan ‘Z’. Sardar Azmoun, topskor sementara klub, santer digosipkan hengkang dan akan tetap begitu hingga ia pindah atau bursa transfer ditutup. Pelatih Sergey Semak ternyata seangkatan dengan van Bommel. Dan Malmo adalah klub Swedia sekaligus klub pertama Ibrahimovic. Namun untuk lolos dari grup H? Masak masih tanya.

Rakaisa Langit
Facebook

***

Anda suka menulis tentang sepakbola, kirim tulisanmu ke AnalisBola.com dan baca ketentuannya di SINI.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *