Analisbola – Boca Juniors adalah jawara Argentina! Titel liga ke-35 sah menjadi milik publik La Bombonera setelah di pekan terakhir imbangi Independiente 2-2 dan River Plate menaklukkan Racing Club 2-1. Klub yang terakhir itu merupakan saingan terdekat Boca dalam adu lari menuju podium pertama musim ini.
Setelah 27 pertandingan, Boca kumpulkan 52 poin – berselisih dua angka di atas Racing, klub asuhan Fernando Gago.
Perayaan mereka sempat melewati detik-detik menegangkan. Pasalnya, mereka hanya mampu imbang lawan Independiente, sementara pada saat bersamaan laga Racing-River masih berlangsung.
Baca Juga: Superclasico : Konflik Ibu Kota Dari Strata Sosial Hingga Politik
Tegang dan Tegang: Sprint Boca di Akhir Musim
Bak naik Roller Coaster, Boca awali pekan terakhir mereka dengan tertinggal 1-0, hasil penalti Leandro Fernandez. Dua menit berselang, Pol Fernandez bikin kedudukan berimbang. Lalu, ketika babak kedua berjalan 5 menit, striker Kolombia andalan Boca Sebastian Villa seakan menjulurkan lengan mereka ke trofi berkat gol tendangan bebas yang ia ciptakan. Namun, perayaan harus tertunda setelah penyerang pengganti 18 tahun Javier Vallejo mampu berikan eksekusi mulus bagi peluang di menit 81.
Berkaca dua bulan ke belakang, Boca adalah outsider dalam perburuan titel. Gimnasia dan Atletico Tucuman berada pada posisi yang lebih kuat ketimbang klub historis itu. Lima kemenangan beruntun, salah satunya 2-1 atas Atletico, katrol peluang Boca menuju lini masa saat ini.
Seolah tunjukkan DNA jawara, lima laga itu mereka menangi dengan selisih satu gol di mana lima gol kemenangan dicetak setengah jam sebelum laga berakhir, dan tiga gol di antaranya pada lima menit penghabisan.
Baca Juga: Adakah Profesi Pesepakbola Berumur Panjang?
“Mari duduk dan berpikir kembali, sebulan lalu tak ada yang dapat mengira jika Boca bisa berada di sini,” tutur Hugo Ibarra, pelatih Boca yang ambil alih kemudi dari Sebastian Battaglia pada awal tahun 2022, setelah partai lawan Huracan yang selesai imbang. “Kami berjuang keras dan membangun fokus yang sama sebagai tim. Kami berada di sini karena jerih payah yang kami berikan.”
Siapa sangka mereka hampir membuang itu semua di akhir musim akibat gagal jaga keunggulan lawan Independiente?
Bantuan Tak Langsung Rival Abadi
Racing bisa melewati mereka, jika mampu tundukkan River Plate – musuh bebuyutan Boca persis Real Madrid untuk Barcelona, atau Liverpool buat Manchester United, Persija bagi Persib. Juara tidaknya Boca ada di kaki River yang musimnya secara matematis telah berakhir.
Nyatanya, River tidak menggelar karpet merah begitu saja buat Racing. Mereka tertinggal oleh sepakan penalti Matias Rojas dan berhasil samakan kedudukan di menit yang sama ketika Independiente imbangi Boca – menit 80.
Lalu, wasit anugrahkan Racing satu penalti lagi sebelum waktu normal usai. Rojas, sang eksekutor utama, telah diganti. Maka majulah Jonathan Galvan, berhadapan dengan Franco Armani, kiper Argentina di Piala Dunia 2018. Sepakan rendah Galvan yang mengarah ke kanan gawang mampu diblok Armani dan bola rebound sambaran Nico Oroz melambung tinggi. Tak lama berselang Racing malah kecolongan gol lagi dari Miguel Borja. Boca 52 poin, Racing 50.
Natal masih jauh namun Armani bak Santa yang hadiahkan kado terindah buat Boca: Trofi liga kelima Boca dalam rentang tujuh tahun terakhir.
Selamat Boca Juniors!
Rakaisa Langit
Facebook
***
