Conte Resmi Mundur dari Inter Milan

Antonia Conte berpisah dengan Inter Milan (Foto: Zryi.com)
Antonia Conte berpisah dengan Inter Milan (Foto: Zryi.com)

Italia – Antonio Conte meninggalkan tugasnya sebagai pelatih Inter Milan, seperti diumumkan Rabu waktu setempat (26/05/21). Kabar sumbang ini berjarak tiga minggu saja setelah Inter mengunci puncak Serie A musim ini.

“FC Internazionale Milan mengonfirmasi bahwa telah tercapai kesepakatan dengan Antonio Conte untuk mengakhiri kontrak atas persetujuan bersama. Klub menghaturkan terima kasih atas pencapaian luar biasa yang diberikannya, memberikan Inter gelar liga ke-19. Antonio Conte akan selamanya abadi dalam sejarah klub,” tutur pernyataan resmi Si Ular Hitam.

Penyulut Keretakan adalah Strategi Direksi Klub Musim Depan

La Gazzetta dello Sport mensugestikan sekuen ini sebagai ekses dari kebijakan direksi tinggi Inter untuk memotong anggaran belanja dan operasi musim depan.

Bakal ada penjualan 1-3 pemain andalan Conte dan wacana pemotongan gaji sebesar 15 sampai 20%. Tak terkesan dengan rencana perusahaan, sang pelatih energik memutuskan seret koper dari Giuseppe Meazza.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Rhino Gattuso Kemasi Barang dari Napoli

Kesebelasan Biru-Hitam dari Kota Milan kabarnya memiliki tunggakan hutang sebesar sebesar €500 juta, berkat pengeluaran ambisius beberapa jendela transfer belakangan dan lesunya perekonomian global, imbas krisis pandemi global. Pemegang saham terbesar, Suning Grup, tengah aktif mencari sumber dana segar dalam bentuk sponsor serta investor baru.

Aroma keretakan Conte dan direksi klub sudah menyembul ke permukaan beberapa pekan terakhir. Mantan pelatih Juventus dan Chelsea tersebut menolak hadir dalam konferensi pers di akhir musim, sepertinya memilih menghindar dari pertanyaan kejelasan masa depannya. Pasca laga kontra Udinese, misalnya, Cristian Stellini – asisten Conte – yang jadi juru bicara.

Baca juga:  Catatan dari Gol ke-101 Paulo Dybala di Serie A

Baca juga: Bologna vs Juventus: Bianconeri Akhirnya Lolos Ke Liga Champions

“Kami sebenarnya antusias untuk melanjutkan proyek ini. Namun jika anda adalah pelatih top, maka anda juga menginginkan proyek yang besar juga.” kata Stellini pada DAZN. “(kepergian pemain) tentu dapat berpengaruh. Merupakan tanggung jawab klub untuk menerangkan situasi yang terjadi.”

Maka, Inter dan Conte berpisah setelah dua musim saja. Datang pada 2019, ia mampu dorong La Beneamata tepat di belakang Juve-nya Maurizio Sarri sekaligus masuk final Liga Eropa, dimana mereka harus akui keunggulan Jesus Navas, Luuk de Jong dan Sevilla.

Akhirnya, musim ini, Inter mencapai intensitas yang diinginkan bersama Conte. Mereka mampu menerapkan transisi kilat dalam lancarkan serangan balik. Coba tengok gol Lukaku ke gawang Roma di paruh kedua musim. Hanya butuh beberapa sentuhan dari daerah pertahan Inter, berkat kecepatan Achraf Hakimi dan ketanggapan Lukaku, hingga jala Daniel Fuzato bergoyang.

Beberapa pemain yang sempat diragukan bisa masuk skema Conte, macam Christian Eriksen, Ivan Perisic dan Alexis Sanchez, mulai menemukan sentuhan masing-masing. Siapa tahu apa yang bakal mereka sumbangkan musim depan di kancah domestik maupun Eropa?

Teramat disayangkan pepisahan ini terjadi justru kala Inter dalam tren menanjak. Namun, jika memilih sosok tepat sebagai pengganti Conte, mungkin mereka tak perlu kembali dari titik nol.

Siapakah dia? Berkaca dari pengalaman Si Nyonya Tua, mungkin inisialnya adalah M. Toh, kebetulan, ia masih menganggur.

Rakaisa Langit
Facebook

***
Ingin menjadi penulis di AnalisBola.com, Silakan hubungi kami melalui email: analisbolacom@gmail.com

Anda suka menulis tentang sepakbola, kirim tulisanmu ke AnalisBola.com dan baca ketentuannya di SINI.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *