Chelsea menang 1-0 atas Zenit St Petersburg. Gol tunggal Romelu Lukaku menjadi pembeda dalam laga yang berlangsung ketat. Kendati kuasai lebih dari 60% penguasaan bola, The Blues kesulitan ‘tuk mamah alotnya pertahanan lawan, seperti cekcek sapi atau beruang. Mereka hanya mampu lepaskan 11 tembakan dengan 2 di antaranya tepat sasaran, sementara Zenit punya setengah dari jumlah itu.
Pasca laga, Thomas Tuchel menyoroti peran striker Belgia dalam skuatnya “Bukan saya ingin buat masam situasi, sebenarnya kami pun bisa menang tanpa Romelu dan mendapatkan hasil. Tapi ia adalah sosok yang hilang dan dibutuhkan oleh tim. Tidak sekedar talentanya saja, pun karakter yang ia miliki,”
“Ia terbuka pada siapa saja dan punya kapasitas ciptakan atmosfer sekaligus energi dalam tim. Kami bangga serta percaya padanya. Saya rasa atmosfer dan spirit tahun lalu semakin kaya dengan Romelu dalam skuat.”
Baca Juga: Buah Bibir Konfederasi Bola: Gagasan Piala Dunia 2 Tahunan
Lebih jauh, pelatih berkebangsaan Jerman itu bicara bahwa Lukaku mampu memompa kepercayaan diri rekan sejawatnya. Seperti ketika ia terus mencoba dan mencoba goyahkan solidnya jantung pertahanan Zenit yang digalang trio Yaroslav Rakitskiy – Dmitriy Christyakov – Wilmar Barrios. Puncaknya Lukaku berhasil jangkau bola kiriman Cesar Azpilicueta, lebih cepat ketimbang siapapun di rerumputan Stamford Bridge.
Pola Kerja Striker
Sesuper apapun seorang striker, ia tak bisa buat apa-apa jika tim temui jalan buntu dalam hasilkan peluang. Ia musti terus bergerak, sembari menjaga kepercayaan diri kolektif bahwa mereka bisa mencetak gol. Dan, dalam alur umum, kepada siapa tim menggantungkan sentuhan akhir serangannya jika bukan pada striker?
Amat penting menjaga ketajaman ini sebab tanpanya produk akhir seorang striker bisa saja menjadi taruhan. Kasus Alvaro Morata dalam waktunya berseragam Chelsea atau bagaimana keran gol Timo Werner mengering barangkali bisa menjadi pembanding.
Dalam kondisi ekstrem, buntunya serangan juga bisa picu tindakan-tindakan tak perlu macam rekam gigit-menggigit Luis Suarez, atau yang teranyar kartu merah Michail Antonio dalam laga West Ham – Southampton.
Baca Juga: Liverpool Menang, Mo Salah Cetak Sejarah
Maka, striker tak boleh sekadar hadir. Namun turut hadir secara penuh guna jalankan peran sebagai algojo di kotak enam-belas lawan, hingga pertandingan usai atau sampai pelatih putuskan menariknya keluar. Mampu tunjukkan ketangkasan serta ketenangan dalam hadapi peluang-peluang di hadapan yang bisa pengaruhi hasil akhir.
Dan malam tadi Romelu Lukaku sanggup pikul tanggungjawab itu, bingkiskan tiga poin bagi publik Stamford Bridge di laga pembuka babak penyisihan grup H.
Rakaisa Langit
Facebook
***