Bologna berhasil mengalahkan Lazio di kandang mereka, Renato Dall’Ara. Meski kalah dalam penguasaan bola, 40% – 60%, mereka terbilang lebih rajin menembak dengan perbandingan 10:8. Padahal, secara tren penampilan serta kualitas pemain, Lazio lebih meyakinkan ketimbang Rossoblu. Sergej Milenkovic-Savic dan segenap kolega sebelumnya tengah dalam dua rangkaian kemenangan atas AS Roma dan Lokomotiv Moskow di Europa League.
Musa Barrow, penyerang kelahiran Banjul, ibu kota Gambia – negara dengan luas 10 ribu km2 yang terletak di Barat benua Afrika bertetangga dengan Senegal dan Samudera Atlantik – jadi bintang kemenangan dengan 1 gol dan 2 assist. Kiranya Sinisa Mihajlovic akan rasakan kekhawatiran kehilangan servisnya di bursa-bursa mendatang.
Bologna langsung menekan sejak awal pertandingan dan usaha mereka terbayar pada menit 13. Barrow, yang lakukan cut inside dari sayap kiri, berhasil lepaskan tembakan lengkung ke tiang jauh Pepe Reina.
Baca Juga: Lari Napoli Masih Sempurna Tujuh Pekan Ini
Tiga menit berselang, sepak pojok pemain 22 tahun itu bersambut tandukan tajam Arthur Theate, yang kalahkan Elseid Hysaj dalam proses duel bola udara.
Lazio yang tampil tanpa penyerang andalan, Ciro Immobile, bukan tanpa peluang. Salah satunya via Vedat Muriqi yang menyundul dari jarak dekat, teruskan umpan Felipe Anderson. Sayang, upaya itu tepat mengarah pada penjaga gawang Lukasz Skorupski.
Aaron Hickey, gelandang serang muda asal Skotlandia, juga berhasil dapatkan ruang bebas di sisi kanan pertahanan Lazio, setelah perdaya Manuel Lazzari. Di menit 68, ia tambah lagi keunggulan Rossoblu menjadi 3-0.
Keadaan bertambah suram bagi tim Biru Roma setelah Francesco Acerbi diusir wasit Davide Massa. Bek timnas Italia itu menerima kartu kuning kedua karena memprotes putusan sang pengadil.
Tanggapan Pasca Laga
Lorenzo De Silvestri, fullback veteran Bologna, amat berbangga dengan hasil ini. Ia menggarisbawahi persiapan mereka serta attitude rekan-rekannya menuju partai kontra Gli Aquilotti.
“Dalam kamp latihan, kami jelas lakukan yang terbaik. Baik di wilayah ketenangan maupun kematangan. Kami tahu apa yang kami perjuangkan. Lantas, hasil hari ini sesuai dengan seluruh kerja keras yang tim berikan,” tutur De Silvestri seperti dikutip dari The Laziali.
Baca Juga: Menang di Bergamo: Ini Start Milan Terbaik sejak 2003/04
“Kini kami memiliki 11 poin dan ini capaian yang membanggakan bagi tim. Saya optimis menatap musim ini.” lanjut De Silvestri.
Pelatih Lazio Maurizio Sarri beralasan bahwa pertandingan Eropa, kamis lalu lawan Lokomotiv Moscow, menguras energi anak asuhnya dan mereka kentara benar tidak siap akan kepadatan jadwal ini.
“Kami terkuras benar. Bukan hanya secara fisik, namun juga mental. Ada renggang ketika kami merespon serangan yang mereka bangun. Kami harus memahami jarak dan kondisi bertanding macam ini, dimana ketangguhan mental menjadi kunci. Ini adalah bagian yang harus kami perkuat dalam jangka panjang.”
Eks pelatih Chelsea dan Juventus tersebut tak menampik jika anak asuhnya nampak seperti kehabisan bahan bakar sejak kick-off digelar. Untuk kartu merah Acerbi, Sarri sebenarnya sudah punya firasat akan ada kartu merah dalam laga ini, meski tidak membuatnya bisa menghindari itu pada akhirnya.
Dalam lanjutan Liga Italia, Lazio akan hadapi mantan pelatih dan klub barunya, Simeone Inzaghi dan Inter Milan, pada Sabtu minggu depan(16/10). Sedangkan, Bologna bakal melawat ke markas Udinese sehari kemudian.
Rakaisa Langit
Facebook
***